10 Polisi dan 7 Suporter Luka saat Rusuh Liga 2 di Gresik

Massa suporter melempari aparat keamanan dengan batu dan kayu.

INDONESIAONLINE – Bentrokan antara suporter Gresik United dengan aparat kepolisian di luar Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Minggu (19/11/2023) mengakibatkan 17 orang terluka. Dari jumlah korban luka tersebut, 10 di antaranya adalah polisi dan 7 sisanya adalah suporter.

Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan  tujuh orang suporter sudah dilakukan pengobatan dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

“Tujuh orang ini tidak ada cedera serius, semuanya sudah kembali ke rumah masing-masing. Dan kami akan membantu dari tenaga dokter Biddokes Polda Jatim untuk melakukan home visit,” ucap Adhitya.

Sedangkan dari 10 korban luka di pihak kepolisian, 5 di antaranya mengalami luka serius di bagian kepala dan membutuhkan observasi lebih lanjut di rumah sakit.

Bentrokan juga mengakibatkan beberapa fasilitas rusak. Seperti mobil dinas polisi, kaca stadion hingga bus pemain.

Sebagaimana diberitakan, kerusuhan terjadi dipicu oleh suporter Gresik United yang ingin melakukan demo di depan pintu VVIP. Suporter Gresik United ingin melupakan kekecewaannya kepada manjamen atas performa buruk saat melawan Deltras Sidoarjo sehingga Gresik United kalah dalam laga kandang itu. Namun, aksi demo tersebut dihadang oleh petugas keamanan dan kepolisian.

Massa kemudian melempari aparat keamanan dengan batu dan kayu. Ketegangan pun tak terhindarkan. Aparat akhirnya menembakkan gas air mata.

Sebelumnya, Gresik United kalah 1-2 melawan Deltras Sidoarjo, dalam lanjutan laga Liga 2, di kandang sendiri, Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Minggu (19/11). (bin/hel)

bentrok polisi v suporter bolaGresikGresik UnitedLiga 2Rusuh sepak bola