30 Tahun Kematian Kurt Cobain: Menghitung Jejak Sang Legenda Nirvana

Kurt Cobain semasa hidup saat tampil dengan Nirvana (the guardian)

INDONESIAONLINE – 5 April 2024 menandai 30 tahun kepergian Kurt Cobain, vokalis dan gitaris band rock legendaris Nirvana. Kematiannya di usia 27 tahun menggemparkan dunia dan meninggalkan lubang besar dalam industri musik.

Nirvana dibentuk di Aberdeen, Washington pada tahun 1987. Dengan Cobain sebagai motor penggerak, band ini meledak ke dunia mainstream dengan album “Nevermind” (1991) yang mengantarkan lagu “Smells Like Teen Spirit” menjadi anthem generasi muda.

Nirvana dan Cobain pun menjadi simbol Generasi X, dengan musik dan lirik yang menyuarakan kegelisahan, frustrasi, dan alienasi kaum muda di era 90-an. Cobain sendiri dikenal sebagai sosok yang penuh dengan kontradiksi, jenius musik yang dilanda depresi dan kecanduan.

Kematian yang Tragis

Pada 5 April 1994, Cobain ditemukan tewas di rumahnya dengan luka tembak di kepala. Kematiannya diputuskan sebagai bunuh diri, meninggalkan banyak pertanyaan dan spekulasi yang masih diperdebatkan hingga saat ini.

Meskipun karirnya singkat, Cobain dan Nirvana telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah musik. Musik mereka terus menginspirasi generasi baru musisi dan penggemar.

Pada tahun 2024, 30 tahun setelah kematiannya, Kurt Cobain masih dikenang sebagai salah satu ikon musik rock paling berpengaruh. Musiknya terus didengarkan dan digemari oleh jutaan orang di seluruh dunia.

30 tahun setelah kematiannya, Kurt Cobain tetaplah sosok yang kompleks dan fascinant. Musiknya dan pengaruhnya akan terus hidup dan menginspirasi banyak orang untuk selamanya.

30 tahun kematian kurt cobainband nirvanakurt cobainnirvana