Angkat Derajat Kopi Papring, Tim Dosen UB Lakukan Pelatihan di Banyuwangi

INDONESIAONLINE – Tim Dosen Universitas Brawijaya (UB) Malang melakukan pelatihan terkait budidaya kopi di Papring, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Pelatihan yang digelar selama dua hari yakni 16 Juli dan 17 Juli 2022 ini dimaksudkan menjaga tanaman kopi sebagai salah satu hasil produksi yang dimiliki oleh Desa Kampung Papring. 

Selain itu juga diharapkan bisa mengangkat derajat kopi Papring yang muaranya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Apalagi menurut Guru Besar Manajemen Lingkungan Hidup UB Profesor Luchman Hakim, Kecamatan Kalipuro menjadi salah satu kontributor penting dari produksi kopi rakyat asal Banyuwangi. 

“Menjaga populasi kopi dalam sistem agroforestri yang telah dibangun sebelumnya oleh leluhur masyarakat Papring adalah bagian strategis dari upaya membangkitkan Papring sebagai sentra kopi,” ujar Profesor Luchman. 

Berdasarkan catatan dari tahun 2019 setidaknya terdapat lahan kopi seluas 4.397 ha di Kecamatan Kalipuro dengan produktivitas rata-rata 4.717 ton. Kopi Robusta adalah jenis utama kopi yang dihasilkan dari perkebunan rakyat di Banyuwangi. Ancaman dari produktivitas ke depan antara lain adalah pemanasan global dan perubahan iklim yang mengganggu produksi kopi. 

Sementara itu, dalam dua hari kegiatan yang digelar di Kampung Batara Papring tersebut, diharapkan bisa mendorong masyarakat untuk melakukan praktik budidaya yang baik. Hadir dalam kegiatan tersebut elemen-elemen dari masyarakat, seperti petani dan generasi muda kampung kreatif Papring. Salah satunya, Nidom yang banyak dikenal sebagai tokoh perkopian Banyuwangi dari Resto Jukung serta Emir Yusuf dari rumah rosting dan café Albiru Banyuwangi.  

Menurut Nidom, budidaya yang baik adalah kunci dari mempertahankan populasi kopi produktif di kebun. Budidaya secara organik harus terus didorong sebagai salah satu strategi dalam meningkatkan kualitas kopi Papring. Sementara itu, Emit Yusuf menyebutkan, keterampilan untuk pasca panen kopi juga menjadi bagain penting yang harus dikuasai petani untuk menyiapakn biji-biji dengan nilai jual yang tinggi. 

“Pada kesempatan itu, selain memperkenalkan teknik pasca panen yang baik, kami mencoba untuk mempraktekkan teknik seduhan sederhana yang dapat dilakukan untuk menguji kualitas cita rasa kopi,” pungkas Profesor Luchman.