INDONESIAONLINE – Pasar Induk Among Tani Kota Batu, yang belum lama ini rampung direnovasi dengan anggaran signifikan, kembali menghadapi masalah pelik: atap dan talang airnya sering bocor saat hujan deras mengguyur. Kondisi ini tak hanya mengganggu aktivitas jual beli, tetapi juga merusak kenyamanan pedagang maupun pengunjung.
Saat air hujan merembes atau menetes dari atap yang bocor, para pedagang di berbagai zona pasar terpaksa melakukan langkah darurat. Mereka harus sigap menghalau genangan air, membersihkan lapak, dan meminimalisir dampak buruk terhadap dagangan mereka. Rutinitas tak nyaman ini dilaporkan sudah terjadi berulang kali.
Situasi yang meresahkan ini pun menarik perhatian serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batu. Legislator mempertanyakan efektivitas penanganan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Batu melalui dinas terkait.
Ketua Komisi B DPRD Kota Batu, Asmadi, menyatakan keprihatinannya atas masalah yang tak kunjung tuntas ini. “Sudah ada penanganan (dari Diskumperindag) untuk memperbaikinya dengan menambal, tapi bagaimana memperbaikinya dengan benar? Harus ada solusi permanen,” tegas Asmadi saat dikonfirmasi pada Rabu (23/4/2025).
Menurutnya, pendekatan penambalan yang bersifat sementara terbukti tidak menyelesaikan akar masalah. Perbaikan yang tepat dan menyeluruh sangat dibutuhkan agar keluhan pedagang terkait atap bocor tidak terus berulang.
Sebagai tindak lanjut, Komisi B DPRD Kota Batu berencana segera memanggil pihak Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumperindag) serta dinas lain yang mungkin terkait, mengingat kewenangan perbaikan pasar disebut berada di bawah koordinasi Diskumperindag dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim).
“Segera akan kami memanggil dinas terkait. Soal atap bocor, sekaligus soal penanganan sampah pasar yang menumpuk juga,” kata Asmadi, menjelaskan agenda pertemuan yang akan datang.
Pemanggilan tersebut, lanjut Asmadi, bertujuan untuk mendapatkan penjelasan langsung dari Diskumperindag mengenai langkah konkret yang akan diambil untuk mengatasi persoalan atap bocor. Rencananya, pertemuan ini akan disesuaikan dengan agenda pembahasan anggaran, kemungkinan dilakukan di sela-sela pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) pada bulan ini.
Sebagai catatan, insiden kebocoran parah dilaporkan terjadi beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir, termasuk pada Jumat (7/2/2025) dan Kamis (17/4/2025). Air hujan menggenangi area lapak pedagang di zona dasar hingga lantai atas, serta di area tangga antar zona. Keroposnya talang disebut menjadi salah satu penyebab utama.
Problematika kebocoran ini menjadi sorotan tajam mengingat Pasar Induk Among Tani Kota Batu merupakan bangunan yang relatif baru, hasil renovasi besar-besaran menelan anggaran hingga Rp 166 miliar, dan telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir tahun 2023. Harapan akan fasilitas modern dan minim masalah tampaknya belum sepenuhnya terwujud, meninggalkan kekecewaan bagi pedagang dan masyarakat (pl/dnv).