INDONESIAONLINE – Sungai Avur Watudakon di Jombang meluap karena hujan dengan intensitas tinggi selama tiga hari. Akibatnya, 950 rumah di Desa Jombok, Blimbing, dan Pojokkulon, Kecamatan Kesamben, Jombang, kebanjiran.
Supervisor Pusdalops BPBD Jombang Stevie Maria mengatakan, banjir terjadi sejak Jumat (09/12/2024). Awalnya hujan deras turun sejak pukul 15.00 WIB.
Intensitas hujan yang tinggi membuat Sungai Avur Watudakon mengalami peningkatan debit air. Sekitar pukul 20.00 WIB, Avur Watudakon tidak lagi mampu menampung debit akhir sehingga meluap ke jalan desa, persawahan, hingga ke pemukiman penduduk.
“Banjir luapan menggenangi jalan desa, persawahan, pemukiman dan halaman rumah warga,” terangnya saat dikonfirmasi wartawan, Senin (09/12/2024).
Berdasarkan data yang dirilis BPBD Jombang Senin (09/12/2024) pukul 07.30 WIB, banjir masih menggenangi 3 desa di Kecamatan Kesamben. Yakni Dusun Kampungturi, Desa Pojokkulon tinggi genangan air 15 cm, Dusun Kedondong, Desa Blimbing 30-40 cm, dan banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok mencapai 30-80 cm.
“Di Desa Pojokkulon tren air masih stabil. Sedangkan di Desa Jombok dan Blimbing tren air cenderung naik,” ucapnya.
Dikatakan Stevie, banjir selama tiga hari ini menyebabkan 950 rumah terdampak sehingga aktivitas warga terganggu. Akibat banjir tersebut, warga juga mengalami kesulitan air bersih dan terkendala kebutuhan makan.
“Dapur umum sudah didirikan. Kami melakukan pendistribusian nasi bungkus dan air bersih pada warga terdampak banjir luapan,” pungkasnya.