Beranda

Bella Hadid: Kekayaan dan Perjuangan Lepas dari Lyme Disease

Bella Hadid: Kekayaan dan Perjuangan Lepas dari Lyme Disease
Bella Hadid: Kekayaan dan Perjuangan Lepas dari Lyme Disease

INDONESIAONLINE – Nama Bella Hadid model ternama dunia sedang ramai diperbincangkan. Tak hanya terkait unggahannya mengenai tenaga kesehatan Indonesia di Gaza, kekayaan dan penyakit yang pernah dideritanya juga menarik dikupas.

Diketahui, Bella Hadid memulai karier modelingnya di usia 16 tahun lewat IMG Models, 2014. IMG Models adalah agensi yang juga menaungi kakak perempuannya.

Dalam waktu singkat, kecantikannya menghiasi berbagai pagelaran busana kelas atas seperti Tom Ford, Moschino, Bottega Veneta, hingga Chanel.

Persahabatannya dengan sejumlah desainer seperti mendiang Virgil Abloh dan Donatella Versace juga terbangun berkat pesonanya sebagai model yang dinilai unik.

Perempuan bernama asli Isabella Khair Hadid ini juga kerap menjadi cover majalah fashion seperti Vogue, Elle, GQ, Harper’s Bazaar, dan Glamour.

Lantas berapa sebenarnya kekayaan Bella Hadid dengan seabreg prestasinya itu?

Kekayaan Bella Hadid

Kekayaan Bella Hadid ditaksir mencapai 25 juta dollar AS atau setara Rp 372 miliar per November 2023.

Setidaknya, ia menghasilkan 10 juta dollar AS per tahun dari berbagai pekerjaanya di dunia fashion.

Penghasilannya juga didapat dari kolaborasi fashion, NFT, produksi dan berakting di film serta merilis produk minuman sehat. Namun tak banyak informasi soal aset seperti kendaraan maupun properti mewah yang dimilikinya.

Penyakit Lyme Disease

Diketahui, Bella Hadid pertama pernah didiagnosis menderita lyme disease pada tahun 2013 tahun saat masih remaja.

Lyme disease adalah infeksi bakteri yang biasanya terjadi akibat gigitan kutu yang membawa bakteri borrelia.

Gigitannya mirip dengan nyamuk yang membentuk benjolan kecil yang gatal di kulit meskipun dampaknya jauh lebih parah.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, 2022 diprediksi 14 persen populasi dunia telah terinfeksi penyakit ini.

“Angka-angka ini sedikit lebih tinggi dari yang saya kira, tapi ini bukan temuan revolusioner,” kata Peter Krause, seorang ilmuwan peneliti senior di Yale School of Public Health.

Gejala penyakit ini penderita kerap mengalami kelelahan ekstrem, nyeri otot dan persendian, serta nyeri dada yang sering kali mengganggu aktivitasnya.

Laporan Mayo Clinic menyarakan jika gejala lyme disease pada setiap orang biasanya muncul dalam tiga tahap berbeda. Tahap pertama, antara 3-30 hari setelah gigitan kutu berupa ruam yang terlihat termasuk di bekas gigitan.

Keluhan lainnya seperti infeksi, serta demam, sakit kepala, kelelahan ekstrem, kekakuan sendi, nyeri dan nyeri otot, serta pembengkakan kelenjar getah bening.

Jika tidak diobati, gejalanya akan meningkat ke tahap dua dan tiga, yang bisa memicu mati rasa, detak jantung tidak teratur, dan nyeri saraf.

Lyme disease yang tidak diobati dalam waktu lama bisa memicu infeksi lain seperti radang sendi seperti di lutut dan sulit berkonsentrasi.

Ini adalah bentuk ensefalopati atau kerusakan otak. Kerusakan saraf di seluruh tubuh termasuk kulit, otot, dan organ (polineuropati).

Bella Hadid menjalani pengobatan selama belasan tahun untuk menjaga kondisinya. Umumnya, penderita lyme disease ditangani dengan penggunaan antibiotik seperti doksisiklin atau amoksisilin.

Pencegahan utama lyme disease adalah menghindari gigitan kutu pembawa bakteri tersebut. Umumnya, infeksi terjadi selama akhir musim semi, musim panas, dan awal musim gugur ketika kutu yang belum dewasa keluar untuk makan.

Kutu tersebut sering ditemukan di daerah berhutan dan padang rumput sehingga kita disarankan untuk lebih berhati-hati. Hewan seperti tikus dan tupai juga bisa membawa bakteri tersebut.

Exit mobile version