Catut Logo Pemprov Jatim untuk Acara Politik, Paguyuban Kades Mohon Maaf

Surat Undangan dari Paguyuban Kepala Desa Jatim

INDONESIAONLINE – Kontestasi politik pra pemilu 2024 semakin memanas, tak terkecuali di Jawa Timur (Jatim). Berbagai kalangan sampai kepala desa pun terseret dalam pusaran pemilu 2024.

Hal ini mencuat dengan adanya undangan yang mengatasnamakan Paguyuban Kepala Desa Jawa Timur untuk menghadiri acara silaturahmi bersama Ganjar Pranowo. Persoalannya bukan dikarenakan acara silaturahminya, tapi kop surat dari Paguyuban Kepala Desa yang memakai logo Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.

Hal ini pula yang membuat Pemprov Jatim melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) menyampaikan protesnya kepada Paguyuban Kepala Desa Jawa Timur.

Eddy Supriyanto Kepala Bakesbangpol Jatim mengatakan, pemakaian logo Pemprov “Jer Basuki Mawa Beya” untuk kegiatan politik sama sekali tak dibenarkan. Ini sesuai dengan Perda Nomor 3 Tahun 1966, logo tersebut hanya untuk kegiatan kedinasan.

“Logo Jer Basuki Mawa Beya digunakan untuk kop kedinasan pada pemerintahan Pemprov Jatim,” tegasnya.

Yang dimaksud pemprov, lanjut Eddy, terdiri dari banyak aparatur sipil negara (ASN) yang harus taat pada hukum, netral dan tidak berpolitik.

“Politik kita (ASN) politik kebangsaan, pelayanan kepada publik dan menyejahterakan masyarakat,” ujar Eddy.

“Jadi apabila logo itu dipakai oleh paguyuban (Kades Jatim) untuk berpolitik, maka sangat merugikan Pemprov Jatim,” imbuhnya.

Eddy juga menyampaikan sudah mendapatkan klarifikasi dari Paguyuban Kades Jatim. Di mana, Paguyuban Kepala Desa Jatim merasa bersalah dan akan meminta maaf. “Serta akan klarifikasi kepada media. Bahwa apa yang dilakukan itu tidak benar, merugikan pemerintah dan tidak sesuai dengan ketentuan,” ucapnya.

Di kesempatan terpisah, Munawar Koordinator Paguyuban Kepala Desa Jatim juga membenarkan apa yang disampaikan Kepala Bakesbangpol dan meminta arahan terkait kesalahan memakai logo tersebut.

“Kami ini kepala desa se-Jatim. Tatkala itu dipersalahkan, ya monggo diperbaikilah,” ucapnya yang juga menyebut ada teguran dari pemprov terkait hal itu.

“Ini (acara) tidak melibatkan pemprov. Ini murni perkumpulan para kades yang mengadakan silaturahim,” lanjutnya.

“Kami atas nama koordinator paguyuban perkumpulan kepala desa se-Jatim mohon maaf atas kekeliruan menggunakan logo Pemprov Jatim yang kami pasang dalam undangan tersebut,” pungkasnya (bu/dnv).

Ganjar Pranowologo pemprov jatimpaguyuban kades jatimPemprov Jatim