Dalami Hasil Uji Lab Peristiwa Keracunan Massal Mahasiswa UB, Polisi Minta Keterangan Ahli

INDONESIAONLINE – Penyelidikan peristiwa keracunan massal yang dialami oleh ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) terus berlanjut. Terbaru, penyidik Satreskrim Polres Malang telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi ahli.

Kasatreskrim Polres Malang IPTU Wahyu Rizki Saputro menyebut, pemeriksaan terhadap saksi ahli tersebut ditujukan untuk mencari tahu apa itu bakteri E. coli yang ditemukan pada sampel makanan yang dikonsumsi para mahasiswa.

“Beberapa waktu lalu, kami telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi ahli untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bakteri E. coli,” katanya kepada Jatim Times.

Selain menanyakan seputar bakteri E. coli, lanjut Wahyu, penyidik juga meminta keterangan dari saksi ahli terkait dari mana bakteri E. coli tersebut berasal. Sebab dari hasil uji laboratorium menerangkan jika bakteri E. coli ditemukan pada sampel makanan yang dikonsumsi oleh mahasiswa.

“Kemudian kami juga menanyakan terkait dari mana E. coli tersebut berasal, serta bagaimana bisa berada di makanan,” ulasnya.

Saksi ahli dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang tersebut, juga menjelaskan perihal efek yang ditimbulkan apabila terkonsumsi oleh manusia. Sebab, paska mengkonsumsi makanan yang diketahui mengandung bakteri E. coli berlebih, ratusan mahasiswa mengaku mengalami muntaber.

“Kami juga menanyakan terhadap saksi ahli mengenai efek yang ditimbulkan apabila ada bakteri E. coli di dalam tubuh yang melebihi ambang batas,” lugasnya.

Nantinya, lanjut Wahyu, hasil dari pemeriksaan terhadap saksi ahli tersebut, akan disingkronkan dengan pernyataan para korban. Dalam waktu dekat ini, Satreskrim Polres Malang dikabarkan juga akan melakukan pemeriksaan terhadap 11 mahasiswa yang sempat dirawat di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB), paska peristiwa keracunan massal.

“Penyidik juga akan melakukan pemeriksaan terhadap korban yang sempat dirawat di RSUB,” tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa keracunan massal diketahui terjadi pada Selasa (7/2/2023) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Sehari sebelum mengalami gejala keracunan, yakni pada Senin (6/2/2023) malam, para mahasiswa diketahui telah menyantap hidangan makan malam.

Berdasarkan hasil penyelidikan, tercatat jumlah korban keracunan massal berjumlah 360 orang mahasiswa. Gejala keracunan yang dialami oleh para korban adalah mual, muntah, dan diare alias muntaber.

Kejadian keracunan massal tersebut terjadi di sebuah lahan kosong yang ada di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Lahan kosong itulah yang dijadikan lokasi perkemahan para mahasiswa Fakultas Teknik UB, untuk melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Ketika mengalami gejala keracunan, para korban sempat menjalani perawatan medis oleh pihak terkait. Diantaranya yakni menjalani perawatan di Puskesmas Wagir hingga Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB). Saat ini kondisi para korban keracunan massal dikabarkan telah membaik.

Sementara itu, pada Senin (13/2/2023), hasil uji laboratorium dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang telah diketahui hasilnya. Berdasarkan sampel yang dilakukan uji laboratorium, diketahui makanan yang dikonsumsi oleh mahasiswa memiliki kandungan E. coli berlebih. Hal itulah yang disinyalir membuat ratusan mahasiswa Fakultas Teknik UB mengalami gejala keracunan massal.

Hingga saat ini sedikitnya sudah ada 20 saksi yang dimintai keterangan oleh penyidik Satreskrim Polres Malang. Puluhan saksi tersebut terdiri dari enam juru masak, Wakil Dekan Fakultas Teknik UB, satu orang panitia penyelenggara kegiatan perkemahan pengabdian kepada masyarakat, 11 korban yang mengalami keracunan, dan yang terbaru yakni saksi ahli dari Dinkes Kabupaten Malang.

Jumlah saksi yang bakal diperiksa oleh polisi masih akan terus mengalami penambahan. Rencananya dalam waktu dekat ini, 11 korban keracunan yang sempat di rawat di RSUB juga turut diperiksa dalam serangkaian penyelidikan.

AhliDalamiHasilKeracunanKeteranganLabMahasiswaMassalMintaPeristiwaPolisiUji