INDONESIAONLINE – Pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun 2024 mencatat sejarah baru dengan kemunculan tiga kandidat perempuan yang akan bersaing memperebutkan kursi kepemimpinan tertinggi di provinsi ini. Ketiga srikandi tersebut adalah Khofifah Indar Parawansa, Luluk Nur Hamidah, dan Tri Rismaharini.
Khofifah, petahana yang kembali mencalonkan diri, berpasangan dengan Emil Dardak dan didukung oleh koalisi gemuk 15 partai politik. Luluk Nur Hamidah, Ketua DPP PKB, maju bersama Lukmanul Khakim dengan dukungan tunggal dari PKB.
Sedangkan Tri Rismaharini, Menteri Sosial RI dan kader PDIP, berpasangan dengan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) dengan dukungan dari PDIP, Hanura, dan Partai Ummat.
Ketiganya memiliki kedekatan dengan Nahdlatul Ulama (NU), sehingga diprediksi akan saling berebut suara dari warga Nahdliyin. Persaingan diperkirakan akan berlangsung ketat mengingat rekam jejak dan basis massa yang kuat dari masing-masing kandidat.
Harta Kekayaan Calon Gubernur
Berdasarkan laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diakses melalui elhkpn.kpk.go.id, Khofifah tercatat sebagai kandidat terkaya dengan total kekayaan mencapai Rp26,4 miliar, disusul Risma dengan Rp17,4 miliar, dan Luluk dengan Rp6,17 miliar.
Khofifah Indar Parawansa:
-
Total Kekayaan: Rp26,4 miliar (laporan 29 Maret 2024)
-
Aset terbesar: 36 properti tanah dan bangunan senilai Rp23,9 miliar.
-
Peningkatan harta kekayaan: Sekitar 17% dari laporan tahun 2019.
Tri Rismaharini:
-
Total Kekayaan: Rp17,4 miliar (laporan 28 Maret 2024)
-
Aset terbesar: Tujuh aset tanah dan bangunan di Surabaya senilai Rp15,2 miliar.
-
Peningkatan harta kekayaan: Sekitar 103% dari laporan tahun 2020.
Luluk Nur Hamidah:
-
Total Kekayaan: Rp6,17 miliar (laporan 7 Maret 2024)
-
Aset terbesar: Tujuh aset tanah dan bangunan senilai Rp3,9 miliar.
-
Peningkatan harta kekayaan: Sekitar 301% dari laporan tahun 2019.
Persaingan menuju kursi Gubernur Jatim 2024-2029 dipastikan akan semakin dinamis. Publik menantikan adu program dan visi dari para srikandi ini dalam memajukan Jawa Timur (bn/dnv).
