Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi Dongkrak Potensi Perikanan Air Tawar

INDONESIAONLINE – Pengembangan potensi perikanan di Kabupaten Ngawi hingga kini masih dihadapkan pada salah satu masalah. Yaitu masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan para pelaku usaha perikanan.

Hal itu berdampak pada masih belum optimalnya pemanfaatan dan pengelolaan potensi perikanan sehingga memengaruhi pendapatan daerah dari sektor perikanan.

 Oleh karena itu, pemberdayaan pelaku usaha perikanan perlu terus dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia  dalam hal teknik perikanan.

Cara pembudidayaan ikan yang sehat, baik sehat lingkungan, sehat ikan, sehat proses produksi dan sehat usaha, menjadi faktor penting untuk mendapatkan produk perikanan budidaya yang aman dan layak dikonsumsi masyarakat. 

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi Bonadi AK  MM menyampaikan terdapat empat jaminan kesehatan ikan dan lingkungan. Yakni jaminan keberhasilan produksi, jaminan ikan aman dikonsumsi, jaminan ikan dapat dipasarkan ke luar negeri, dan  jaminan lingkungan budidaya tetap lestari. Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satu faktor pendukungnya adalah adanya pengendalian hama dan penyakit ikan. 

“Serangan hama dan penyakit pada ikan sering dialami para pembudidaya ikan. Namun banyak pembudidaya yang masih belum paham apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya. Untuk itu, para pembudidaya perlu memahami bagaimana cara mengendalikan hama dan penyakit ikan yang dibudidayakannya karena bagaimanapun upaya pencegahan lebih baik daripada mengobati,” ungkap Bonadi kepada Jatim Times.  

Lebih lanjut, Bonadi menyampaikan pengendalian hama dan penyakit ikan dimaksudkan untuk mengendalikan serangan dan penyebaran penyakit. Beberapa hal dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan vaksinasi ikan, monitoring penyakit ikan, penyusunan sebaran peta penyakit ikan, penyusunan pedoman vaksinasi dan harmonisasi peraturan perundang-undangan tentang penyakit ikan. 

Namun hal yang paling penting adalah masyarakat pembudidaya ikan perlu memahami berbagai hama dan penyakit ikan, faktor penyebab, cara pencegahan serta bagaimana mengatasinya apabila ikan yang dibudidaya telah terjangkit suatu penyakit.

“Pembudidaya ikan perlu tahu dan memahami berbagai hama maupun penyakit yang menyerang ikan,” ujarnya saat menyampaikan sosialisasi vaksinasi ikan. 

Beberapa cara pencegahan terhadap hama dan penyakit pada ikan antara lain : 
1. Pemasangan waring atau pemagaran di sekeliling kolam atau tambak
2. Pengeringan dan pengapuran kolam sebelum digunakan 
3. Pemasangan saringan pada saluran inlet
4. Pembersihan di sekitar kolam budidaya
5. Pemasangan senar, tali atau waring di atas kolam. 

Sedangkan pemberantasan hama dan penyakit dengan cara penggunaan kaporit, chlorin, saponin atau yang lainnya asal tidak berbahaya atau bukan bahan kimia berbahaya serta dengan menggunakan binatang pemangsa tertentu, seperti biawak, ular dan linsang. 

Penyakit pada ikan dapat disebabkan oleh stres, kekurangan gizi, pemberian pakan berlebihan, keracunan (limbah), memar, cacat serta kualitas air. 

Untuk mengatasi ancaman penyebaran penyakit pada ikan perlu  vaksinasi :
1. Menggantikan Antibiotik
2. Menyediakan benih / induk bebas penyakit
3. Tidak ada residu berbahaya
4. Tidak ada patogen resisten
5. Tidak ada cemaran lingkungan
6. Diterima pasar luar negeri (ekspor)

Adapun ciri-ciri ikan yang sehat dan layak konsumsi, yaitu:
1. Ikan nampak bersih, terlihat cerah atau mengkilat
2. Tidak terdapat perubahan warna baik titik-titik, bercak-bercak atau perubahan total
3. Tidak terdapat benjolan-benjolan atau luka pada seluruh permukaan kulit dan insang
4. Perut tidak melembung
5. Insang bersih dan berwarna merah segar
6. Tidak mengeluarkan lendir yang berlebihan
7. Sirip punggung tidak lembek
8. Ekor selalu membuka
9. Berenang normal
10. Respon terhadap pemberian pakan
11.  Gerakan lincah atau gesit dan 
12. Feces putus-putus saat keluar dari lubang sekresi.

Kebutuhan konsumsi protein hewani khususnya ikan kini terus meningkat. Hal itu berimbas pada kesadaran dan tuntutan konsumen untuk keamanan bahan baku pangan asal ikan, semakin tingginya biaya produksi dan biaya pemeliharaan ikan, kerusakan lingkungan yang semakin parah, peningkatan kejadian wabah penyakit ikan yang semakin sulit dikendalikan.

Karenanya faktor keberhasilan budidaya ikan dapat didukung dengan :
1. Pemilihan lahan yang Tepat
2. Persiapan lahan produksi
3. Pemilihan benih ikan unggul
4. Manajemen pemeliharan
5. Manajemen pemberian pakan
6. Manajemen kesehatan
7. Persiapan panen
8. Pembersihan lahan pasca panen
9. Evaluasi hasil panen. 

“Prinsip manajemen kesehatan ikan
Penyediaan lingkungan hidup ikan yang sehat dan nyaman (ideal) untuk mendukung berlangsungnya kehidupan ikan yang sehat dan produktif sehingga mampu memberikan keuntungan yang optimal bagi pembudidaya,” terangnya. 

Ke depannya Kabupaten Ngawi diharapkan dapat meningkatkan produksi hasil perikanan khususnya ikan air tawar yang akan berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga dan  meningkatkan pendapatan daerah khususnya di sektor perikanan.

Sementara itu, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono sangat mendukung langkah yang dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi. Menurut dia, sektor budidaya perikanan air tawar harus ditingkatkan.

“Mendukung penuh upaya peningkatan potensi perikanan yang mempengaruhi pendapatan daerah dari sektor perikanan,” ungkap Ony Anwar Harsono kepada Jatim Times.