Beranda

Dua Kebiasaan Ini Bisa Bikin Gagal Diet di Bulan Puasa

Dua Kebiasaan Ini Bisa Bikin Gagal Diet di Bulan Puasa
Berbuka puasa. Makanan yang tidak terkontrol bisa membuat dirimu gagal diet meski berpuasa. (foto: istock)

INDONESIAONLINE – Puasa sering dianggap sebagai momen yang tepat untuk menurunkan berat badan. Dengan frekuensi dan durasi makan yang otomatis berkurang, banyak orang berharap bisa lebih mudah mengontrol berat badan.

Namun, nyatanya tak sedikit yang justru mengalami kenaikan atau stagnasi berat badan meski sudah berpuasa sebulan penuh.

Menurut dr Dion Haryadi, dokter umum sekaligus certified nutrition & health coach, ada dua kebiasaan yang sering jadi penyebab utama diet gagal selama bulan puasa.

Berikut ini penyebabnya, dilansir dari Instagram pribadinya @dionharyadi, Minggu (16/3/2025).

1. Prioritaskan Takjil dan Cemilan Tinggi Kalori

Salah satu penyebab utama gagalnya diet saat puasa adalah kebiasaan langsung menyantap takjil tinggi kalori seperti gorengan atau makanan manis saat berbuka. Menurut dr Dion, sebenarnya tidak ada yang salah dengan menikmati takjil, asalkan bisa dikontrol dengan baik.

“Tapi setelah seharian berpuasa dengan rasa lapar yang lagi tinggi-tingginya, kamu bisa jadi lebih kalap makannya,” ucapnya. Akibatnya, asupan kalori yang masuk bisa jauh lebih besar daripada yang dibutuhkan tubuh, sehingga alih-alih turun berat badan, justru terjadi penumpukan lemak.

2. Pola Makan yang Tidak Seimbang

Kesalahan kedua yang sering terjadi adalah tidak memperhatikan keseimbangan gizi saat makan besar kala berbuka. Banyak orang mengonsumsi makanan dengan karbohidrat dan lemak berlebih, tapi kurang protein dan sayur.

“Proteinnya dikit, sayurnya nggak ada, karbo dan lemak kebanyakan. Jadinya intake kalori bisa aja berlebihan, tapi zat gizi yang penting buat tubuh itu tidak terpenuhi dengan baik,” ungkap dr Dion. Akibatnya, tubuh tetap merasa lemas meski sudah makan banyak dan berat badan pun sulit turun.

Agar diet tetap berhasil selama bulan puasa, dr Dion menyarankan untuk berbuka dengan cara yang lebih sehat dan terkontrol. “Kamu bisa minum air putih dulu, tambahin dengan kurma atau buah-buahan lain, atau bikin smoothie dengan whey protein juga bisa untuk meregulasi gula darah dan memenuhi protein harian,” sarannya.

Jika ingin tetap menikmati gorengan atau makanan favorit lainnya, dr Dion menyarankan untuk mengonsumsinya setelah berbuka dengan makanan yang lebih sehat terlebih dahulu. Dengan begitu, nafsu makan sudah lebih terkendali dan porsi cemilan pun bisa lebih terjaga.

“Setelah itu, makan besarnya prioritas dulu ke protein. Pilih yang lebih rendah lemak kalau bisa. Baru setelah itu sayur, terus karbo kompleks seperti nasi,” pungkas dr Dion.

Dengan pola makan yang lebih seimbang seperti ini, diharapkan ibadah puasa bisa lebih maksimal, sekaligus mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal. Jadi, sudah siap untuk diet sukses di bulan Ramadan? (bn/hel)

Exit mobile version