JATIMTIMES– Tas bukan hanya digunakan sebagai aksesoris semata, namun seperti yang kita tahu bahwa tas memiliki fungsi yang sangat berguna untuk menyimpan semua barang bawaan. Saat ini pun, sudah banyak sekali bermunculan produk-produk dalam negeri yang bisa dibilang tidak kalah dari produk buatan luar.

Seiring berkembangnya zaman, perkembangan model tas kian hari kian pesat. Beragam brand tas silih bermunculan dan mendunia dengan rentang harga yang bervariasi. Bukan hanya brand internasional saja, saat ini brand lokal juga silih bermunculan hadir mewarnai dunia fashion tanah air dan dunia.

Hal ini pun membuat para produsen lokal mulai membuka usaha tas. Seperti salah satu brand lokal asal Kota Kediri dengan nama TBLZ. TBLZ sendiri berdiri sejak tahun 2014.

Meskipun sebenarnya tak hanya menjual tas saja, namun ciri khas dari brand TBLZ memang dari produk tasnya. Tak hanya itu, produk tasnya juga merupakan produk yang paling laris manis dicari para konsumennya.

Salah tas produk TBLZ.

Owner TBLZ Ata Batul Dailansi mengatakan, dalam melakukan penjualannya, ia tak hanya menjual secara offline saja, tetapi juga secara online. Bahkan bukan hanya warga Kediri saja, ia bahkan menjual secara online sampai ke luar pulau seperti NTT, Kalimantan, Riau dan seluruh penjuru Indonesia.

“Selain masyarakat umum konsumen kita juga banyak dari perbankan-perbankan. Sebagai brand lokal, TBLZ memiliki misi untuk menjadi brand lokal yang bisa dikenal seluruh nusantara.,”kata anak nomer dua dari tiga bersaudara.

Baca Juga  Meski Belum Puas, Menteri Sri Mulyani Sampaikan Tak Ada Lagi Pengampunan Pajak

Ata Batul Dailansi dengan latar belakang Akademi teknologi Kulit Yogyakarta jurusan desain Produk kulit ini, mengambil peran dalam mendesain seluruh produk tas TBLZ. Brand TBLZ adalah singkatan nama inisial Ata Batul Dailansi pemilik brand lokal produk tas TBLZ. ” TBLZ adalah nama inisial saya, ” terang Ata.

Ata menuturkan, perjalanan brand lokal TBLZ dimulai sejak 7 tahun silam saat munculnya kebutuhan memiliki tas custom yang tidak sama dengan orang lain. TBLZ juga melayani pelayanan costum seperti pilihan bahan, warna dan inisial nama pada produk pesanan pelanggan.

“Dalam mendesain dan produksi, saya ingin membikin brand loka sendiri dan tentunya dari fashion saya sendiri lebih ke seni. Jadi apa yang saya bikin bisa dinikmati masyarakat banyak. Proses produksinya selalu kami perhatikan agar hasilnya bisa memuaskan konsumen,” terang pemuda 29 tahun ini.

Dikatakan Ata, sebelum membuka usaha tas costum, ia pernah bekerja di pabrik tas di Jawa Barat sebagi desain selama lima tahun. Pengalaman selama lima tahun itu lah akhirnya membuatnya berani membuka usaha tas custom sendiri.

 

Kemudian yang tidak kalah penting, dirinya merasa bersyukur sudah  terdaftar dalam keanggotaan UMKM Disperindagin Kota Kediri. Dan ia selalu diikutsertakan dalam setiap kegiatan pameran.

Baca Juga  Mau Cepat Beli Mobil Dengan Promo Menarik,  SEVA akan Membantu Selama GIIAS

“Kemarin saya juga diikutkan pameran di Harmoni Fair dan Pusaka dan beberapa pameran lainnya. Ya Alhamdulilah, di situ saya bisa memperkenalkan produk tas TBLZ,” kata Bapak satu anak ini.

Selama 4 kali ikut pameran, banyak konsumen yang tertarik produk TBLZ. Karena menurut mereka kualitas tas TBLZ tak kalah dengan produk tas yang sudah ternama. “Semenjak itu Alhamdulillah responnya positif, banyak konsumen yang pesan,” pungkasnya.

Untuk model tas nya ada beberapa macam, yakni waist bag, pouch bag ,bag pack ,hand bag , sling bag , double bag dan hand craft leather.

Untuk harga tas brand lokal TBLZ sangat bervariasi untuk harga yang paling murah biasanya untuk souvenir pernikahan mulai dari Rp 10 ribu hingga ratusan ribu, dan harga yang paling mahal tas kulit custom untuk motor dibanderol Rp 2,5 juta.

Untuk mendapatkan tas brand lokal TBLZ yang berkualitas bagus anda bisa langsung datang di Jl. Panglima Polim No.83 Kemasan, Kota Kediri, atau  bisa menghubungi nomor 0857-8595-3002 TBLZ (Tas), Jl. Panglima Polim No.83 Kemasan, Kota Kediri. IG : @tblzpro dan WA : 0857-8595-3002  (adv/Disperindagin Kota Kediri).



Eko Arif Setiono