Ekskavasi Dilanjutkan, BPCB Jatim Fokus Cari Bentuk Bangunan Luar Candi Gedog

INDONESIAONLINE– BPCB Trowulan Jawa Timur kembali melanjutkan ekskavasi Candi Gedog di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Selasa (19/7/2022). Ekskavasi akan dilakukan hingga 26 Juli mendatang.   

Arkeolog BPCB Jatim, Nugroho Harjo Lukito mengatakan  ekskavasi kali ini difokuskan untuk menampakkan bentuk luar bangunan candi. Dalam ekskavasi kali ini BPCB akan memperluas penggalian ke arah barat dan utara.

“Kami fokus pada penampakan denah atau bentuk terluar bangunan candi,” kata Nugroho ditemui awak media di lokasi, Selasa (19/7/2022).

Nugroho menambahkan, dengan penampakan bentuk, Tim BPCB Jatim berharap bisa melihat arah masuk bangunan candi. Sehingga jika arah masuk bangunan sudah diketahui maka tim bisa menemukan arah hadap bangunan candi.

“Jadi nanti jika tampak bentuk sudah kita ketahui maka akan kita ketahui candi ini menghadap kemana. Nah ini baru bisa diketahui jika sudah ditemukan arah masuk bangunan candi,” terangnya.

Lebih dalam Nugroho menyampaikan, tim BPCB Jatim akan menggunakan alat berat untuk mempercepat proses penggalian di lokasi.

“Untuk mengurangi formasi tanah di lapisan atas, kami akan menggunakan ekskavator mini. Karena lapisan atas bukan lapisan budaya,” imbuhnya. 

Sementara Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Blitar, Sumaryono mengatakan untuk ekskavasi kali ini Pemkot Blitar mengucurkan anggaran sekitar Rp 46 juta. Pihaknya berharap pelaksanaan ekskavasi bisa maksimal dan bentuk Candi Gedog bisa segera ditemukan.

“Kalau sudah kelihatan bentuk bangunan maka Candi Gedog akan menjadi daya tarik tersendiri. Ini menjadi sejarah perjalanan peradaban manusia di Kota Blitar. Selain itu, juga akan menjadi multi efek secara ekonomi dan edukasi,” pungkasnya.

Reruntuhan Candi Gedog hingga kini dapat dijumpai di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota  Blitar. Reruntuhannya berupa dua buah kala dan sebuah yoni yang patah bagian ceratnya. 

Belakangan reruntuhan lain yang diduga bagian dari Candi Gedog ditemukan warga. Hal itu diperkuat dengan observasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim.

Hasil obeservasi BPCB Jatim mengindikasi, lokasi temuan tersebut  dulunya adalah komplek percandian yang cukup besar. Bangunan candi diperkirakan roboh, akibat letusan gunung kelud.

Menurut BPCB, Jika dilihat dari bentuk dan ukuran batu, kompleks percandian itu dibangun pada masa Kerajaan Majapahit. Ukurannya sendiri juga cukup luas, seperti yang diceritakan warga setempat kalau dulu di tempat tersebut pernah berdiri Candi Gedog, namun runtuh akibat letusan Gunung Kelud.