Beranda

Elon Musk dan Pusaran Anak-Anak Rahasia: Dari Bayi ke-14 Hingga Gugatan Hak Asuh dan Drama di Medsos

Elon Musk dan Pusaran Anak-Anak Rahasia: Dari Bayi ke-14 Hingga Gugatan Hak Asuh dan Drama di Medsos
Elon Musk (Ist)

INDONESIAONLINE – Dunia kembali dikejutkan dengan kabar seputar kehidupan pribadi Elon Musk yang penuh lika-liku. Belum genap sebulan setelah identitas anak ke-13 terungkap, kini muncul kabar tentang kelahiran anak ke-14 sang miliarder teknologi.

Namun, di balik berita bahagia ini, tersimpan drama perebutan hak asuh, tudingan pengabaian anak, dan perseteruan di media sosial yang melibatkan para ibu dari anak-anak Musk.

Kabar kelahiran anak ke-14 Musk pertama kali diungkap oleh Shivon Zilis, seorang eksekutif di perusahaan Neuralink milik Musk, melalui platform X (sebelumnya Twitter) pada Jumat (23/2/2024).

Zilis, yang juga ibu dari anak kembar Musk (Strider dan Azure, lahir November 2021), menyebut bayi baru mereka bernama Seldon Lycurgus.

Dalam unggahannya, Zilis menggambarkan Seldon sebagai bayi yang “dibangun seperti juggernaut, dengan hati emas”.

Ia tidak mengungkapkan usia pasti sang bayi, namun momen pengumuman ini bertepatan dengan ulang tahun anak kembar mereka, Arcadia. Musk merespons unggahan tersebut dengan emoji hati, tanpa memberikan pernyataan lebih lanjut.

Kabar kelahiran Seldon muncul di tengah pusaran kontroversi terkait klaim Ashley St. Clair, seorang influencer politik berusia 26 tahun. Awal Februari lalu, St. Clair mengaku telah melahirkan anak ke-13 Musk, yang kini berusia lima bulan.

St. Clair menggugat hak asuh penuh atas anak tersebut, menuntut Musk menjalani tes DNA, dan menuduh Musk tidak terlibat dalam pengasuhan anak. Seorang hakim di New York telah memerintahkan Musk untuk menanggapi gugatan ini pada bulan Mei mendatang. Hingga kini, Musk belum mengakui secara terbuka anak yang diklaim St. Clair sebagai miliknya.

Tak hanya St. Clair, Musk juga menghadapi “serangan” dari Grimes, musisi asal Kanada dan ibu dari tiga anak Musk (X Æ A-Xii, Exa Dark Sideræl, dan Techno Mechanicus). Pekan lalu, Grimes secara terbuka di X mendesak Musk untuk merespons kondisi medis salah satu anak mereka.

“Mohon segera tanggapi kondisi medis anak kita. Saya minta maaf harus melakukan ini secara publik, tapi tidak bisa lagi diabaikan. Ini butuh perhatian segera,” tulis Grimes, menyiratkan kekhawatiran serius tentang kesehatan anaknya.

Grimes bahkan mengancam bahwa jika Musk tidak segera bertindak, anak mereka bisa mengalami gangguan kesehatan seumur hidup. Dua jam setelah unggahan tersebut, Grimes menyatakan bahwa pesannya tetap diabaikan.

Perselisihan ini semakin memanas setelah Musk membawa X Æ A-Xii ke Gedung Putih untuk menghadiri konferensi pers bersama Donald Trump. Grimes secara terbuka menyatakan ketidaksetujuannya atas tindakan Musk tersebut.

Di balik semua drama ini, penting untuk dicatat bahwa Elon Musk adalah pendukung kuat gagasan pronatalis, yang mendorong peningkatan angka kelahiran.

Ia memiliki 14 anak (atau lebih, jika klaim St. Clair terbukti) dari empat perempuan berbeda, beberapa di antaranya lahir melalui prosedur bayi tabung (IVF).

Kisah Elon Musk dan anak-anaknya lebih dari sekadar gosip selebriti. Ini adalah cerminan dari isu-isu yang lebih besar: hak-hak anak, tanggung jawab orang tua, etika reproduksi dengan bantuan teknologi, dan bagaimana privasi dan publisitas berbenturan di era media sosial.

Exit mobile version