INDONESIAONLINE – Di tengah dampak bencana banjir yang melanda Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, sebuah pemandangan mengharukan sekaligus membangkitkan harapan muncul: semangat gotong royong warga dan sinergi pemerintah daerah dalam memulihkan fasilitas umum yang rusak.
Fokus utama mereka adalah perbaikan DAM dan saluran irigasi, infrastruktur vital bagi kehidupan agraris masyarakat setempat.
Banjir yang menerjang beberapa waktu lalu bukan hanya merusak rumah dan infrastruktur jalan, namun juga menghancurkan DAM Siguo, sumber pengairan utama bagi ratusan hektare lahan pertanian di Desa Tambak Ukir dan Desa Kendit. Kerusakan ini mengancam gagal panen dan mata pencaharian petani, sehingga perbaikan mendesak menjadi prioritas utama.
Kreativitas Warga di Tengah Keterbatasan
Di tengah keterbatasan sumber daya dan menunggu bantuan yang lebih besar, warga Tambak Ukir menunjukkan inisiatif luar biasa. Dengan semangat gotong royong, mereka bahu-membahu memperbaiki saluran irigasi secara manual.
Pemandangan unik terlihat ketika drum-drum bekas dilas menjadi satu, membentuk pipa saluran air sementara. Solusi kreatif ini memungkinkan air tetap dialirkan ke Desa Kendit, meskipun belum maksimal.
“Atas kreativitas dan gorong-royong warga, mereka membangun dengan drum-drum yang dilas jadi satu membentuk pipa saluran, sehingga air bisa dialirkan ke Kendit,” puji Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, saat meninjau langsung lokasi DAM Siguo, Kamis (6/3/2025).
Kunjungan Wagub Emil ini menjadi simbol perhatian pemerintah provinsi terhadap upaya pemulihan pascabanjir di Situbondo.
Peran Pemerintah Daerah dan Janji Bantuan Provinsi
Pemerintah Kabupaten Situbondo tidak tinggal diam. Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo (Mas Rio) bergerak cepat berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan mengerahkan alat berat serta bahan bakar minyak (BBM) untuk membantu proses perbaikan. Namun, kerusakan DAM yang cukup parah membutuhkan solusi yang lebih permanen dan kuat.
Menyadari kebutuhan tersebut, Wagub Emil Dardak menjanjikan bantuan bronjong dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Bronjong, yaitu keranjang kawat yang diisi batu, sangat dibutuhkan untuk memperkuat bantaran sungai dan struktur DAM agar lebih tahan terhadap terjangan air di masa depan. Selain bronjong, 2000 kantong pasir juga disiapkan untuk titik-titik kerusakan lain yang berpotensi menimbulkan banjir permukiman.
“Untuk yang rusak nantinya butuh bronjong. Provinsi siapkan serta akan kami juga siapkan 2000 kantong pasir atau sand bag untuk titik-titik yang lain. Kenapa tidak di sini karena yang lain juga harus segera diperbaiki dapat mengakibatkan banjir ke permukiman. Yang di sini akan kami kirimkan kawat bronjong untuk batunya tadi warga akan kolektif mencari sendiri,” jelas Wagub Emil.
Mengapa Irigasi Ini Sangat Vital?
DAM Siguo dan sistem irigasi yang terhubung dengannya adalah urat nadi pertanian di Desa Tambak Ukir dan Kendit. Saluran irigasi ini mengairi total 64 hektare sawah di Tambak Ukir dan 150 hektare sawah di Kendit. Artinya, kerusakan sistem irigasi ini berdampak langsung pada lebih dari 200 hektare lahan pertanian yang menjadi sumber penghidupan utama masyarakat setempat.
Tanpa irigasi yang berfungsi normal, petani terancam gagal panen, yang bukan hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga berpotensi mengganggu ketahanan pangan regional. Oleh karena itu, perbaikan DAM dan saluran irigasi ini bukan hanya sekadar perbaikan infrastruktur fisik, tetapi juga upaya menyelamatkan mata pencaharian dan masa depan komunitas petani di Situbondo.
Selain bantuan bronjong, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga berjanji akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Situbondo terkait skema bantuan untuk jembatan dan rumah warga yang rusak. Bupati Mas Rio sendiri menegaskan komitmennya untuk terus berupaya maksimal dalam penanganan pascabencana, termasuk berkoordinasi dengan BNPB dan pemerintah pusat.
“Pemerintah daerah sudah terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan BNPB, Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk penanganan pasca bencana. Perbaikan akan segera dikebut, doakan semoga semuanya lancar dan masyarakat bisa kembali beraktivitas tanpa ada rasa was-was,” pungkas Bupati Mas Rio (wbs/dnv).