INDONESIAONLINE – Iklan di media sosial TikTok mengenai perumahan dengan uang muka rendah dan cicilan murah di Surabaya ternyata menjadi jebakan bagi para calon pembeli. Mereka merasa ditipu setelah mengetahui bahwa lokasi perumahan tersebut ternyata berada di Madura, bukan Surabaya seperti yang diiklankan.
Mella, warga Surabaya, menjadi salah satu korban yang tertipu. Suaminya awalnya melihat video di TikTok tentang perumahan bersubsidi di Surabaya dengan harga yang sangat murah.
“Saya sudah curiga dari awal, mana ada rumah subsidi di Surabaya harganya kok murah banget,” ungkap Mella melalui pesan singkat, Senin (19/8/2024).
Video tersebut menawarkan unit perumahan di Jalan Tambak Wedi, Kenjeran, dengan uang muka Rp 2 juta dan cicilan Rp 900 ribu per bulan tanpa kenaikan, hingga 25 tahun.
Merasa curiga, Mella dan suaminya melakukan penyelidikan dan bertanya kepada warga di sekitar lokasi. Mereka pun mendapat informasi bahwa tanah yang akan dibangun perumahan tersebut milik pemerintah.
Meskipun demikian, mereka tetap memutuskan untuk mendatangi lokasi pada Minggu (18/8/2024). Di sana, mereka bertemu dengan banyak calon pembeli lain yang juga tertarik dengan penawaran perumahan murah tersebut.
“Pas ke sana ramai banget dan nunggu orang yang nawarin di TikTok itu lama. Terus sampai akhirnya datang orang itu dengan wajah pucat, mungkin dia kaget kok banyak peminatnya,” ujar Mella.
Akhirnya, pihak developer menjelaskan bahwa unit yang ditawarkan bukan di Surabaya, melainkan di Madura. Kekecewaan pun menyelimuti para calon pembeli, yang merasa ditipu. Mella dan beberapa calon pembeli lainnya yang tidak berminat langsung meninggalkan lokasi.
“Untuk informasi, kemarin katanya ada banyak yang dari luar kota bela-belain ke Surabaya, pingin beli rumah ini. Kasihan juga yang dari luar kota jauh-jauh ke sini, Malang rumahnya,” ucap Mella.
Nanik Christin, warga Surabaya lainnya, juga mengalami hal serupa. Dia tertarik dengan iklan perumahan murah di TikTok dan menghubungi pihak yang menawarkannya.
“Saya tahunya promosi di TikTok, saya hubungi orangnya dan disuruh datang survei ke dekat SDN Tambak Wedi. Saya penasaran harga Rp 900 per bulan flat, ada di Surabaya,” kata Nanik.
Nanik baru mengetahui lokasi perumahan tersebut di Madura saat datang ke lokasi. Dia merasa pembuat konten sengaja menipu pelanggan.
“Saya dulu pernah ditawarin (perumahan) di Madura, tapi enggak mau. Saya sebenarnya tidak ada masalah, enggak ngeluarin uang sepeser pun, cuma kecewa kenapa gak disebutin lokasi aslinya,” kata Nanik.
“Harapanya kalau bikin konten yang real lokasinya, lokasinya yang jelas biar enggak datang sia-sia survei, begitu saja sih,” tambah Nanik.
Kasus ini menjadi pelajaran bagi para calon pembeli untuk lebih berhati-hati dalam membeli properti melalui media sosial. Penting untuk melakukan pengecekan dan verifikasi informasi sebelum memutuskan untuk membeli.
“Masyarakat Surabaya awas kecewa dengan promo rumah angsuran rumah Rp 900 ribu, ternyata unitnya gak ada di Surabaya,” tulis @rakyatjelata601 dalam video yang diunggah pada Minggu (18/8/2024) di TikTok.
Ruko yang bertuliskan PT. PP Properti Suramadu, yang disebut-sebut sebagai lokasi penawaran perumahan, terlihat tutup dan sedang ditawarkan untuk dijual.
Kejadian ini diharapkan menjadi peringatan bagi para calon pembeli untuk lebih teliti dan bijak dalam memilih properti. Jangan tergiur dengan harga murah tanpa melakukan pengecekan dan verifikasi yang menyeluruh.