INDONESIAONLINE – Kasus meninggalnya seorang wanita berusia 59 tahun asal Surabaya di Pondok Nuswantoro milik Samsudin atau Gus Samsudin, membuat gempar masyarakat Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim).
SWT inisial korban ditemukan meninggal di toilet Pondok Nuswantoro setelah menjalani terapi pengobatan alternatif.
Tak hanya kepolisian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar pun bergerak untuk menyelidiki kasus kematian tersebut.
Christine Indrawati Kepala Dinkes Kabupaten Blitar membenarkan pihaknya melakukan proses penyelidikan atas kasus tersebut. Penyelidikan ini, lanjutnya, hanya di ranah pengecekan lapangan untuk memverifikasi keberadaan praktik pengobatan alternatif atau tradisional di pondok yang sebelumnya dikenal sebagai Padepokan Nur Dzat Sejati.
“Dalam konteks ini, kami perlu meninjau ulang apakah benar terjadi praktik pengobatan. Jika benar adanya, hal ini tentu merupakan tindakan yang melanggar peraturan karena tidak memiliki izin yang sah untuk berpraktik. Namun, tetap saja praktik pengobatan tersebut berlangsung,” ujar Christine yang juga menyebut izin praktik Gus Samsudin telah dicabut sejak Agustus 2022.
Pihak Dinas Kesehatan juga akan mengumpulkan informasi terkait terapi yang diberikan kepada SWT. Namun, Christine menegaskan bahwa mereka tidak akan melakukan penilaian atas kebenaran atau kesalahan dari terapi tersebut, melainkan hanya melakukan pengumpulan informasi dan kronologi terkait kejadian ini.
“Kami tidak dalam posisi untuk membuat penilaian atas kebenaran atau kesalahan terapi yang diberikan. Peran kami lebih kepada pengumpulan informasi dan kronologi terkait kasus ini,” terang Christine.
Sebagai informasi, SWT berasal dari Kelurahan Morokrembang, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, Jatim.
Ia diketahui menjalani terapi di Pondok Nuswantoro pada Sabtu, 9 Desember 2023, sebelum ditemukan meninggal di toilet pondok pada Senin, 11 Desember 2023, malam. Keluarga SWT melaporkan kepolisian setelah SWT tidak pulang selama tiga hari (ar/dnv).