Jelang Pelantikan PBNU, GPNU Sampaikan 5 Poin Penting dan Dorong Bangun Kantor di IKN Baru

JATIMTIMES – Jelang pelantikan dan pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027 di bawah pimpinan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Gawagis Penjaga Nahdlatul Ulama (GPNU) sampaikan lima poin penting.

Ketua GPNU KH Nur Kholis menyebutkan, terdapat empat poin penting pernyataan sikap dari GPNU untuk jajaran PBNU periode 2022-2027 serta seluruh warga Nahdliyyin yang berada di seluruh Indonesia hingga dunia.

“Pertama kami atas nama GPNU menyampaikan selamat dan sukses atas pengukuhan, serta pelantikan PBNU periode 2022-2027 tanggal 31 Januari 2022 di Kalimantan Timur,” ungkap sosok kiai yang akrab disapa Gus Nur kepada JatimTIMES.com, Minggu (30/1/2022).

Pihaknya mendoakan, semoga dalam momentum pengukuhan dan pelantikan PBNU periode 2022-2027 ini, ke depan NU menuju usia 100 tahun dapat menjadi organisasi kemasyarakatan yang lebih maju, berkah, bermanfaat dan menjadi simbol perdamaian dunia.

“Kedua, GPNU bersama pengurus NU berada di belakang para ulama, para kiai, tegak lurus apa yang menjadi keputusan, apa yang menjadi ketentuan yang dikeluarkan oleh PBNU, serta sebagai kader yang senantiasa berkhidmat untuk NU di lini manapun,” ujar Gus Nur.

Ketiga, GPNU juga berharap dan mendorong jajaran PBNU untuk dapat membangun Kantor Pusat PBNU di Ibu Kota Negara (IKN) baru yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

“Dan menjadikan pusat pendidikan Aswaja Center menjadi pusat pelatihan-pelatihan kader dan juga menjadi pusat dakwah yang wasathiyah bagi Nahdlatul Ulama untuk seluruh nusantara dan dunia,” kata Gus Nur yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Metal Muslim Al-Hidayat Pasuruan.

Kemudian, yang keempat pihaknya juga mengimbau kepada seluruh jajaran Pengurus NU di seluruh lapisan untuk tetap tegak lurus dengan kepengurusan PBNU periode 2022-2027 tanpa berupaya membuat gerakan-gerakan yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketenangan PBNU.

“Kami mengharap kepada seluruh tokoh yang berada di seluruh barisan kemarin untuk tetap kembali satu shaf bersama PBNU yang baru dalam pimpinan Rais Aam KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf untuk bersama-sama membangun Nahdlatul Ulama, membangun Indonesia, membangun peradaban dan perdamaian dunia,” ujar Gus Nur.

Kelima, GPNU mendukung penuh terhadap keputusan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang mensterilisasi kepengurusan PBNU 2022-2027 dari kekuasaan partai politik. “Semoga Ketua Umum PBNU dan seluruh jajaran pengurus benar-benar istiqomah dan konsisten terhadap pernyataannya, sehingga NU betul-betul steril dari kekuasaan dan partai politik,” kata Gus Nur.

Dengan demikian, NU tidak menaruh keberpihakan dan dapat berdiri tegak di atas seluruh partai politik manapun. Selain itu, pihaknya juga berharap agar seluruh jajaran pengurus PBNU yang akan dilantik dan dikukuhkan untuk dapat melihat NU sebuah kekuatan organisasi kemasyarakatan untuk kejayaan NU.

“Jadi yang menjadi pengurus PBNU untuk fokus membesarkan NU tanpa ada keterlibatan partai politik dan kekuasaan, sehingga NU betul-betul berada di seluruh elemen dan mengayomi seluruh partai politik yang ada,” pungkas Gus Nur.



Tubagus Achmad