Jokowi Beber Beratnya Ambil Alih Freeport: Operasi Intelijen di Sejumlah Negara hingga Ancaman Lengser

Presiden Joko Widodo

INDONESIAONLINE – Perjuangan Indonesia mengambil alih sayam mayoritas PT Freeport Indonesia tidak berjalan mudah. Banyak rintangan hingga operasi intelijen di sejumlah negara untuk menggagalkan alih saham mayoritas perusahaan tambang Amerika Serikat itu ke tangan Indonesia.

Saat ini 51% saham Freeport Indonesia dimiliki pemerintah lewat BUMN dan pemerintah daerah di Papua. Artinya, Indonesia kini menjadi pengendali perusahaan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap banyaknya ancaman  selama proses pengambilalihan saham Freeport Indonesia. Jokowi bercerita butuh nyali besar untuk menjadikan rencana pengambilalihan Freeport Indonesia bisa terlaksana.

Jokowi blak-blakan sempat mendapatkan laporan bahwa ada intelijen di beberapa negara juga ikut campur dalam proses pengambilalihan Freeport. “Kita mendapatkan 51% apa mudah? Butuh nyali juga. Wah nanti ini akan apa, ada dari intelijen negara mana bergerak, ‘bapak akan jatuh,’ karena ini, ini, ini. Wah bayangan. Tapi saya nggak bayangin sih,” ungkap Jokowi saat memberikan arahan kepada Relawan Bara JP,  Minggu (18/6/2023).

Namun, semua ancaman itu cuma sebatas gertakan dan hanya mencoba menakut-nakuti. Jokowi tetap kukuh agar Indonesia bisa memiliki dan mengendalikan perusahaan tambang yang sudah puluhan tahun dikuasai Amerika Serikat itu.

“Orang-orang seperti itu kan nakut-nakutin. Cuma bayangin yang ngeri-ngeri. Saya nggak bayangin. Semua diatur yang di atas. Saya terus aja tiga tahun. Menterinya tiga yang saya pilih untuk negosiasi. Pak ini begini, maju! Berat tuh Pak ini, maju! Tiga bulan empat bulan lagi bilang ke saya, Pak ini berat, maju,” beber Jokowi.

“Enam bulan lagi lapor, Pak berat ini, ada tekanan dari intelijen ini ini ini ke saya, maju! Akhirnya dapat,” sambung Jokowi.

Menurut Jokowi, sebetulnya Freeport sudah punya janji untuk membangun smelter dan melakukan hilirisasi tambang. Hanya, 30 tahun janji itu tak pernah terealisasi.

Ekspor bahan mentah terus-menerus dilakukan. Maka saat ini, ketika Freeport sudah berada di tangan Indonesia, hilirisasi harus segera dilakukan.

“Dulu Freeport janji 30 tahun yang lalu apa kejadian sampai sekarang? Smelter jadi aja nggak. Karena memang lebih segar diekspor mentahan. Padahal mungkin di situ ada emasnya, bukan hanya tembaga. Tapi begitu ada smelter nanti masuk ke sana, kelihatan emasnya berapa ton, tembaganya berapa ton,” ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan keuntungan pengambilalihan Freeport saat ini sudah bisa dirasakan pemerintah. Menurut dia, 70% pendapatan Freeport kini masuk ke kas negara.

“Ingat 51% Freeport itu mayoritas udah milik kita. Dulu 50 tahun kita hanya 9%. Ngomong kayak bukan pemilik. Kita sekarang 51%. Kita cek kemarin pendapatan berapa sih untuk 51%? Ternyata 70% pendapatan dari Freeport itu masuk ke kas negara,” beber Jokowi.

Pendapatan negara dari Freeport menurut Jokowi ada banyak bentuknya. Mulai dari bentuk pajak, PPh badan, pajak karyawan, hingga PPN. Ada juga yang berupa royalti tambang, penerimaan negara bukan pajak atau PNBP, sampai ke dividen Freeport. (red/hel)

FreeportFreeport IndonesiaJokowisaham Freeport