Beranda

Kemenbud Tegaskan Hoaks Lift Candi Borobudur: Itu Chairlift

Kemenbud Tegaskan Hoaks Lift Candi Borobudur: Itu Chairlift
Viral di media sosial terkait informasi pembangunan lift di Candi Borobudur (youtube)

INDONESIAONLINE – Isu panas seputar dugaan pemasangan eskalator atau lift di situs warisan dunia Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, yang belakangan viral di media sosial, akhirnya dijawab tuntas oleh pemerintah.

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, pada Senin (26/5/2025), secara tegas membantah informasi tersebut sebagai hoaks. Ia meluruskan bahwa fasilitas yang sedang dirancang bukanlah eskalator, melainkan chairlift yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas.

“Tidak ada yang namanya pembuatan lift di Candi Borobudur, kemudian ada video mengatakan pemasangan eskalator ataupun dikatakan ekskavator — dia tidak bisa membedakan antara eskalator dan ekskavator. Jadi, tidak ada pemasangan eskalator di Candi Borobudur. Yang kita sedang upayakan adalah pemasangan chairlift,” tegas Fadli, seperti dikutip Antara.

Fadli Zon menjelaskan bahwa chairlift akan menjadi solusi inklusif, memungkinkan lansia, penyandang disabilitas, serta biksu senior untuk mengakses bagian candi dengan lebih mudah. Ia menambahkan bahwa penggunaan fasilitas serupa sudah lazim di situs-situs warisan dunia lainnya, merujuk pada contoh seperti Akropolis di Yunani dan Gereja Saint Peter di Italia.

“Chairlift itu untuk inklusivitas. Semua situs-situs dunia itu sudah memakai itu kalau kita datang ke Akropolis, ke Parthenon di Yunani, itu juga memakai itu. Saya juga lihat di sistem kapel, itu kalau kita lihat di sistem Gereja Saint Peter di Italia yang merupakan heritage, itu juga memakai itu,” imbuhnya.

Desain Chairlift Tanpa Merusak Struktur Candi

Menteri Kebudayaan juga memastikan bahwa desain chairlift yang direncanakan tidak akan merusak struktur batuan Candi Borobudur yang bersejarah. Sistem ini akan menggunakan pegangan tangan (hand rail) dan tidak memerlukan perombakan pada bangunan candi.

“Kita melakukan ini adaptasi terhadap itu, jadi ini sesuai UU dan tidak ada perusakan sama sekali, itu pakai hand rail. Jadi saya tegaskan tidak ada eskalator apalagi ekskavator,” pungkas Fadli.

Klarifikasi Fasilitas Kunjungan Kenegaraan

Secara terpisah, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, turut memberikan klarifikasi terkait alat bantu yang sempat terlihat di Borobudur. Ia menjelaskan bahwa dua alat bantu – sebuah ramp hingga lantai empat, dan stair lift (kursi bantu naik) untuk menjangkau lantai tujuh atau delapan – memang disiapkan untuk mendukung kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Hasan Nasbi menegaskan bahwa seluruh struktur tersebut bersifat sementara dan dipasang tanpa pengeboran maupun paku. “Itu semua dibangun dengan pengawasan dari Kementerian Kebudayaan dan tidak ada paku, tidak ada bor. Jadi hanya ditaruh. Didudukkan, ditaruh saja. Jadi nanti ketika misalnya itu selesai, itu bisa dibongkar dengan mudah,” ujarnya, menekankan komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian cagar budaya.

Asal Mula Hoaks dan Respon Publik

Kekisruhan informasi ini bermula dari unggahan video di akun TikTok @Jateng_twit yang menunjukkan beberapa papan putih terpasang di tangga candi. Narasi dalam video tersebut menyebutkan sebagai persiapan pemasangan eskalator menjelang kunjungan Presiden Prabowo Subianto pada 29 Mei 2025.

Unggahan itu sontak memicu gelombang kritik dari warganet. Banyak yang menyuarakan kekhawatiran bahwa keberadaan alat bantu modern akan mengganggu nilai sejarah dan estetika Candi Borobudur, yang merupakan warisan dunia UNESCO dan telah berdiri kokoh sejak abad ke-8 Masehi.

Klarifikasi resmi dari pemerintah diharapkan dapat meredakan kekhawatiran publik dan mengalihkan fokus pada upaya pelestarian serta peningkatan aksesibilitas Borobudur yang berkelanjutan (bn/dnv).

Exit mobile version