Kementerian Lingkungan Hidup Sebut Pemkab Malang Bisa Jadi Role Model Pengelolaan Sampah Modern

INDONESIAONLINE – Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK), Nofrizal Tahar menilai Kabupaten Malang layak untuk menjadi role model dalam pengelolaan sampah dengan cara yang lebih modern. Hal itu lantaran dirinya menilai bahwa Kabupaten Malang punya modal yang cukup untuk menuju hal tersebut. 

Terutama modal sosial berupa partisipasi publik. Di mana hal tersebut dinilai akan sangat mendukung berbagai program yang dilakukan Kabupaten Malang. Modal sosial yang dimaksud adalah partisipasi dari seluruh unsur pemerintah maupun masyarakat. 

“Tapi saya yakin, kita punya keunggulan kooperatif dari modal sosial. Pertana saya yakin Kabupaten Malang punya partisipasi publik yang sangat kuat. Bagaimana pak kades dan Camat membangunkan gerakan partisipasi publik. Inilah yang jadi kekuatan kita dibanding negara eropa,” ujar Nofrizal saat ditemui di Pendopo Agung Kabupaten Malang. 

Hal kedua yang menurutnya menjadi modal adalah komitmen Bupati Malang HM. Sanusi untuk mewujudkan rencana tersebut. Dirinya juga berkeyakinan bahwa jika rencana itu digarap serius, maka bukan hal yang tidak mungkin rencana Kabupaten Malang menuju daerah terbersih dapat terwujud. 

“Harapannya Pemkab Malang governance nya juga bagus. Sekarang juga sedang bangun BLUD (Badan Layanan Umum Daerah), jadi sekarang akan dipisahkan antara regulator dan operator pengolahan sampah. Sehingga BLUD yang mengelola sampah bisa lebih profesional dan modern, lebih lincah mengelola anggaran karena ada revenue dari sampah itu sendiri nanti,” terang Nofrizal. 

Untuk itu, dirinya berharap komitmen tersebut bisa diikuti oleh semua unsur dari Pemkab Malang. Salah satunya dengan mengorganisir produksi sampah dari rumah. Bahkan menurutnya, bisa saja pengelolaan sampah bisa diselesaikan hanya dari lingkungan desa. 

“Jadi bisa zero waste to landfill. Mulai dari membatasi penggunaan plastik sekali pakai, belanja tanpa kemasan, pilah sampah dari rumah, habiskan makanan kalau bisa ngompos di rumah. Itulah menurut saya bagus, kalau bisa sampahnya bisa selesai di desa,” jelas Nofrizal. 

Sementara itu, Bupati Malang HM. Sanusi menegaskan bahwa saat ini memang saatnya Kabupaten Malang melakukan pembenahan pada pengelolaan sampah yang mungkin selama ini menjadi permasalahan. Bukan hanya soal produksi sampah saja, sejumlah hal juga tengah disiapkan untuk menangani soal limbah industri dan limbah ternak. 

“Sama, (limbah) industri juga kita tangani, keluarga dan ternak kita tangani. Untuk limbah ternak juga kemarin juga kerjasama dengan Petrokimia Gresik, karena kotoran hewan ternak itu mengandung bahan N yang cukup tinggi. Ini nanti akan diolah menjadi bahan bakunya di petrokimia. Yang sekarang sudah memproduksi petroganik. Sekarang gilirannya sampah. Kalau kemarin jalan, ini jalan sudah selesai, kesehatan sudah hampir tuntas. Jadi bertahap,” pungkas Sanusi.