Kendalikan Virus PMK, Pemkab Jember Sinergi Bersama Unair

INDONESIAONLINE – Adanya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Jember, nampaknya mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Tak terkecuali Universitas Airlangga Surabaya yang bersinergi bersama Pemkab Jember untuk mencegah dan mengendalikan virus yang menjangkit ternak sapi di Jember yang jumlahnya kian mengkhawatirkan.

Upaya pembasmian virus dengan berbagai upaya yang dilakukan Pemkab Jember mendapat perhatian serius dari Unair Surabaya. Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan yang secara teknis bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Unair.

Baca Juga :
Siap-siap! Bos WhatsApp Ancam Blokir Aplikasi MOD, Termasuk WA GB?

“Hari ini kami menerima adik-adik mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga bersama dengan Ika atau Ikatan Alumni Mahasiswa Airlangga Cabang Jember untuk membantu kegiatan di dinas dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit hewan menular yaitu penyakit mulut dan kuku,” ujar Elok Kristanti Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Fiteriner pada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jember.

Nantinya para mahasiswa tersebut, akan ditempatkan di 8 puskeswan untuk pendampingan dalam melakukan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit PMK itu sendiri. “Yang pertama adalah pendataan ternak yang akan divaksin PMK. Kemudian juga dilakukan vaksinasi PMK dan juga pelaporan data untuk dilakukan pengobatan pada ternak yang terjangkit sakit PMK,” bebernya.

Di Kabupaten Jember hingga saat ini jumlah ternak yang sudah terjangkit virus PMK  sudah lebih dari 11.000 ternak di  31 kecamatan. Dengan naiknya kasus PMK di Jember, Pemkab Jember terus melakukan pencegahan serta sosialisasi langsung terhadap masyarakat.  “Kami terus melakukan kegiatan sosialisasi mengenai PMK ini kepada masyarakat. Kemudian penyemprotan di pasar hewan kemudian juga pengobatan pada ternak,” jelasnya.

Terakhir, wanita yang juga dokter hewan ini mengimbau terhadap masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan ternaknya serta meningkatkan daya tahan tubuh ternaknya, supaya tangguh menghadapi virus PMK.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy mengimbau kepada mahasiswa untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan emas menjadi “Mahasiswa Preneur”. Dengan potensi Jember yang begitu beragam bisa menjadikan mahasiswa untuk terus upgrade diri. 

Baca Juga :
Wujudkan Kampus Bersih dari Narkoba, Unikama Gandeng BNN

”Saya berharap kesempatan KKN ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Secara keseluruhan Jember memiliki 248 desa yang terdiri dari 226 desa dan 22 kelurahan. Kami berharap di samping mahasiswa dapat memperoleh perkembangan ilmu. Juga ada koreksi dan saran untuk Pemkab Jember” ungkap Hendy. 

“Seluruh jajaran pemkab baik dari camat, lurah, hingga kades siap mensupport kegiatan KKN dan lahan kami siap untuk dibuat pilot project. Kami siap membantu kira-kira regulasi apa dan kami akan membuat semudah-mudahnya. Mahasiswa preneur diharapkan memberi masukan dan saran kepada Pemkab Jember terkait potensi Jember. Harapan ke depannya ada kerja sama di desa tersebut apa yang bisa dikembangkan dari yang di dapat dari KKN,” pungkas Hendy.