Kepala Sekolah SD Paksa 13 Siswa SMK Sodomi Dirinya

Pelaku Martin Hadi Susanto saat berada di Mapolres Muara Enim.

INDONESIAONLINE – Seorang kepala sekolah (kasek) SD di Sumatera Selatan bernama Martin Hadi Susanto (37) ditangkap polisi. Pemicunya, pria yang juga seorang aparatur sipil negara (ASN) itu memaksa 13 siswa SMK menyodomi dirinya.

Kasus pencabulan itu menimpa 13 pelajar dan alumni sebuah SMK di Gelumbang, Muara Enim, Sumatera Selatan. Di SMK tersebut, Martin melatih paskibra (pasukan pengibar bendera) di sela-sela kesibukannya sebagai kasek SDN

Awalnya, para korban -3 masih aktif sebagai pelajar dan 10 alumni- tidak mau melapor karena pelaku mengancam akan menyebarkan aib mereka berupa foto bugil.

Namun, salah satu korban akhirnya memberanikan diri melapor kepada polisi. Dari situlah  Polres Muara Enim mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku di Banyuasin, tempatnya berdinas sebagai kepala sekolah dasar negeri saat ini.

Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi mengatakan, polisi menerima laporan dari salah satu siswa SMK yang mengaku dipaksa menyodomi pelatih paskibranya. Dari laporan itu, polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mengendus keberadaan pelaku.

Unit PPA Satreskrim Polres Muara Enim kemudian berhasil menangkap Martin Hadi Susanto di wilayah Tungkal Ilir, Kabupaten Banyuasin. “Pelaku ditangkap berdasarkan laporan dari seorang siswa,” kata AKBP Andi.

Andi melanjutkan, pelaku melancarkan aksinya terhadap para korban dengan ancaman akan menyebarkan foto bugil para korban yang dimilikinya. Gara-gara foto bugil itu pula, para korban sempat enggan melaporkan kejadian ini.

“Beberapa korban ada yang berani bercerita, ada juga yang masih malu. Mereka mengaku takut karena diancam foto bugil mereka yang dimiliki pelaku akan diviralkan,” ungkapnya.

Pelaku melancarkan aksinya sejak 2019 hingga 2022. Saat memaksa minta disodomi, pelaku sudah berstatus sebagai ASN dan kepala sekolah. Martin juga aktif melatih paskibra di sebuah SMK di Gelumbang sebagai kegiatan ekstrakurikuler pada Sabtu dan Minggu.

Pencabulan terjadi di asrama  SMK tersebut. Pelaku pun melancarkan aksinya secara bergantian kepada 13 korban tersebut.

Modusnya, Martin merayu para korban dengan iming-iming cara masuk TNI. Pelaku berkata, agar bisa diterima di TNI,  alat vital mereka harus dalam kondisi baik.

Lantas Martin meminta para korban untuk memotret diri masing-masing dalam keadaan bugil. Dari situ pelaku akhirnya dengan leluasa meminta disodomi karena para korban takut foto bugilnya diviralkan di media sosial.

Dalam pemeriksaan polisi, Martin mengaku pernah menjadi korban sodomi saat masih kecil. Ketika itu, pelaku masih duduk di kelas 3 SD. (red/hel)

kasek minta sodomiKasus pencabulankasus sodomiSumatera Selatan