INDONESIAONLINE – Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak (KB PP dan PA) Kabupaten Tulungagung, bakti sosial (baksos) pelayanan KB IUD dan Implant dalam rangka PKK Sehat Lestari Berencana di Klinik Bunda Medika. Dalam baksos ini, terlayani 7 akseptor untuk KB jenis IUD dan Implant 31 akseptor.

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau IUD ( intrauterine device) merupakan jenis kontrasepsi non-hormonal berbahan plastik dan berbentuk huruf T berukuran sebesar uang logam, yang dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina dan leher rahim oleh petugas kesehatan terlatih.

Sementara, KB atau kontrasepsi implan adalah jenis kontrasepsi hormonal. Metode yang digunakan adalah melepaskan hormon progestin ke dalam tubuh agar kehamilan tidak terjadi. Ukuran implant ini juga sangat kecil, hanya 1-2 mm.

Implan adalah batang plastik seukuran batang korek api yang akan dimasukkan ke lengan atas, tepat di bawah kulit.

Baca Juga  11.779 Tenaga Kesehatan di Kabupaten Malang Tunggu Vaksinasi Dosis Booster Kedua

Kepala Dinas KB PP dan PA melalui Kepada Bidang (Kabid) Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, Ahmadi mengatakan, baksos kali ini adalah dalam rangka pencegahan stunting di Kabupaten Tulungagung.

“Kita bersama PKK melakukan program baksos ini dalam rangka pencegahan stunting di Kabupaten Tulungagung,” kata Ahmadi, di Klinik Bunda, Desa Sembon, Kecamatan Karangrejo, Kamis (28/7/2022).

Di bulan Juli 2022 saja, untuk KB jenis IUD disebutkan Ahmdadi ada 17 akseptor dan
Implant sejumlah 255 akseptor. “Percepatan penurunan stunting dapat dimulai dari tahap perencanaan kehamilan melalui program KB ini,” ujarnya.

Lanjutnya, anak yang tumbuh dengan perhatian dari orang tua akan lebih terjaga kesehatannya. Sehingga masalah kesehatan pertumbuhan seperti stunting dapat dihindari sejak dini. 

Baca Juga  Per 1 Maret 2023, Aplikasi PeduliLindungi Berubah menjadi SatuSehat

Dengan bermitra dengan PKK dan meningkatkan pencegahan melalui pelayanan KB ini bisa segera di cegah dan di atasi. “Alhamdulillah untuk temuan stunting baru selama ini tidak ada yang baru. Yang ada sudah di atasi oleh teman-teman dari dinas kesehatan,” ungkapnya.

Dengan kontrasepsi jangka panjang berupa IUD dan Implan ini, pencegahan dan penurunan kasus stunting di Kabupaten Tulungagung dapat dilakukan secara efektif. “Kegiatan seperti ini tergantung permintaan masyarakat, melalui Faskes, Koordinator KB bahkan bidan mandiri yang sudah MoU dengan kita (dinas),” jelasnya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti baksos ini digratiskan, karena anggaran telah di siapkan oleh pemerintah melalui dinas terkait. “Tanpa BPJS pun kita sudah ada anggaran, pelayan yang diberikan bebas biaya,” pungkasnya.