INDONESIAONLINE – Pemandangan tak biasa, tampak di lobby RSUD Kilisuci Kota Kediri, Sabtu, (15/1). Ada sebanyak 200 kakek dan nenek yang tengah mengantre, saling bergantian untuk mendapatkan suntikan vaksin booster Covid-19.

Kondisi ini dibenarkan oleh dr. Fauzan Adima, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri bahwa saat ini Pemerintah Kota Kediri tengah berfokus untuk memberikan suntikan vaksin booster kepada warga Kota Kediri berusia 50 tahun keatas.

“Setelah selesai dengan booster untuk para nakes di Kota Kediri, selanjutnya kami prioritaskan untuk masyarakat Kota Kediri yang berusia 50 tahun ke atas,” ungkapnya, Sabtu, (15/1).

Dijelaskan pula olehnya bahwa vaksin booster ini berfungsi untuk memperkuat imunitas tubuh yang sebelumnya telah terbentuk. Hal ini lantaran pada vaksinasi dosis 1 dan 2 berdasarkan penelitian hanya bertahan 6 bulan sampai 1 tahun.

Baca Juga  Cek Khasiat Teh Herbal Mawali untuk Kesehatan, Kandungan Utamanya Daun Sambung Nyawa

“Nah ini kan dosis 1 sudah hampir satu tahun, rata-rata sudah 6 bulan keatas makanya dosis 3 dikhususkan untuk masyarakat yang dosis 2 nya sudah mencapai 6 bulan atau lebih,” terangnya.

Pemerintah Kota Kediri tengah berfokus untuk memberikan vaksin booster kepada warga Kota Kediri berusia 50 tahun ke atas.  (Foto: Dok Pemkot Kediri)

“Fungsinya supaya imunitas dan kekebalan yang didapatkan selama 6 bulan atau lebih itu tidak habis atau tidak hilang dari tubuh. Makanya perlu ditambahi dosis 3, sehingga lebih kebal lagi. Tujuannya tentu untuk mencapai kekebalan komunal,” imbuh dr. Fauzan.

Sementara itu, untuk jenis vaksin yang digunakan pada kesempatan ini merupakan vaksin jenis Astra Zeneca bagi yang vaksin dosis 1 dan 2 adalah Sinovac. Hal tersebut sesuai dengan surat edaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, No. HK.02.02/II/252/2022 tentang jenis vaksin booster yang diberikan di bulan Januari 2022.

Baca Juga  Vaksin Booster, Tahap Awal Kota Mojokerto Dapat 6.019 Kuota

Disebutkan dalam edaran tersebut bahwa Untuk penerima dosis primer Sinovac akan diberikan booster berupa ½ dosis vaksin AstraZeneca (0,25 ml) atau ½ dosis vaksin Pfizer (0,15 ml). Sedangkan bagi penerima dosis primer AstraZeneca, maka akan diberikan booster berupa ½ dosis vaksin Moderna (0,25 ml) atau ½ dosis vaksin Pfizer (0,15 ml).

Lebih lanjut, dr. Fauzan saat dikonfirmasi mengenai efek samping, pihaknya menerangkan bahwa tidak ada efek samping khusus yang ditimbulkan oleh vaksin booster ini. “Kurang lebih sama seperti vaksin dosis 1 dan 2 dulu,” tandasnya.

Meski demikian, pihaknya berpesan supaya sebelum melakukan vaksinasi pastikan telah sarapan. “Tidak ada treatment khusus, yang penting sarapan dan pastikan tidak dalam kondisi sakit saat akan divaksin,” pungkasnya.



Bambang Setioko