INDONESIAONLINE – Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terkait program bedah rumah bagi rumah tidak layak huni (RTLH) terus dikuatkan. Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto, komitmen ini karena rumah merupakan kebutuhan dasar manusia.
“Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal. Untuk itu harus layak huni dan jadi sarana pembinaan keluarga dan aset bagi pemiliknya,” ujar Dandung, Selasa (2/7/2024).
Menurutnya, pada tahun 2024, sebanyak 100 unit rumah tak layak huni di Kota Malang akan diperbaiki melalui program ini. Pembagian unit rumah tersebut tersebar di 5 kecamatan di Kota Malang, dengan rincian 11 unit di Kecamatan Sukun, 29 unit di Kecamatan Blimbing, 3 unit di Kecamatan Klojen, 13 unit di Kedungkandang, dan 44 unit di Kecamatan Lowokwaru.
Dalam program ini, setiap rumah mendapatkan bantuan hingga Rp 20 juta. Dengan total 100 rumah sebagai target, Pemkot Malang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk tahun ini.
“Maksud kegiatan terwujudnya rumah layak huni di Kota Malang. Menyediakan dan kemudahan mewujudkan RTLH dan memenuhi standar sanitasi dengan basis kawasan dan swadaya,” terang Dandung.
Terpisah, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, menyatakan bahwa masih ada sekitar 1.000 unit rumah di Kota Malang yang tergolong kurang layak huni. Namun, dengan program bansos RTLH ini, Pemkot Malang berkomitmen untuk mengurangi jumlah rumah tak layak huni hingga mencapai nol persen.
“Rumah Tak Layak Huni di Kota Malang kurang lebih sekitar 1.000, tahun ini 100 yang kita benahi. Targetnya sampai 0 persen,” ujar Wahyu.
Dirinya juga mengharapkan adanya penambahan anggaran untuk program tersebut agar proses perbaikan rumah yang tergolong RTLH bisa lebih cepat terselesaikan. Kolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menjadi salah satu strategi yang dilakukan Pemkot Malang untuk mencapai target ini.
“Harapan saya tidak terlalu lama bisa kita selesaikan. Alhamdulillah kita dibantu Baznas 10 rumah, untuk RTLH kita selalu kolaborasi dengan Baznas untuk bisa menekan jumlah RTLH di Kota Malang,” pungkas Wahyu.
Dengan komitmen dan kolaborasi ini, Pemkot Malang berharap dapat meningkatkan kualitas hunian warga serta memastikan setiap keluarga memiliki rumah yang layak huni dan memenuhi standar kesehatan yang diperlukan (rw/dnv).