Konser Bring Me The Horizon Dihentikan, Penonton Ricuh

Konser band Bring Me The Horizon (BMTH) (wikipedia)

INDONESIAONLINE – Penonton konser group musik rock Inggris Bring Me The Horizon (BMTH) marah dan berakhir ricuh. Pasalnya, baru sekitar 40 menit tampil, BMTH menghentikan aksinya di panggung.

Penonton konser BMTH pun marah dan mulai merusak beberapa properti promotor konser. Salah satunya pagar pembatas. Penonton juga merangsek naik ke atas panggung.

Alasan konser BMTH dari berbagai informasi dikarenakan bapuknya audio dan kesalahan teknis.

“Penonton BMTH meminta refund atas insiden bapuknya audio dan segala kesalahan teknis konser yg mengakibatkan Mang Oli pundung,” tulis akun X @mazzini_gsp.

Kronologi Ricuh Konser BMTH

Ravel Jurnady selaku CEO Ravel Entertainment sebagai promotor konser BMTH tiba-tiba muncul di atas panggung dan memberi pengumuman jika konser di hari pertama telah selesai.

Padahal, group yang digawangi Oliver Sykes (vocalist) baru main sekitar 40 menit. Lagu-lagu andalan mereka pun belum dinyanyikan, seperti Kingslayer, Drown, hingga Throne.

“Kita punya masalah di stage, jadi kita harus setop shownya malam ini. Saya minta maaf sebesar-besarnya. Boleh keluar dengan tenang dan aman. Jadi kita harus stop malam ini,” jelas Ravel, dikutip dari video unggahan Mazzini_gsp.

Kemudian pada pukul 22.45 WIB, Ravel kembali naik ke atas panggung dan mengaku telah meminta BMTH untuk tampil kembali, tetapi hal tersebut tidak berhasil.

“Kita mau berusaha yang terbaik tetapi pada malam ini saya meminta maaf sebesar-besarnya tidak bisa melanjutkannya,” kata Ravel.

Hal inilah yang diduga membuat penonton marah dan akhirnya melakukan beberapa tindakan perusakan di lokasi konser yang digelar Beach Citu International Stadium Ancol, Jakarta. Penonton yang dirugikan pun berteriak meminta adanya refund tiket.

Sekilas Band BMTH

Dilansir dari wikipedia Bring Me the Horizon (BMTH) adalah grup musik rock Inggris yang dibentuk di Sheffield pada tahun 2004.

Saat ini grup ini digawangi vokalis Oliver Sykes, gitaris Lee Malia, bassis Matt Kean, drummer Matt Nicholls, dan kibordis Jordan Fish. BMTH berada di bawah kontrak dengan RCA Records secara global dan Columbia Records secara eksklusif di Amerika Serikat.

Grup musik ini merilis album debutnya, Count Your Blessings, pada tahun 2006. Album ini mendapat kritikan pedas setelah dirilis. Dengan demikian mereka memutuskan undur diri dari gaya bermusik kontroversial mereka dengan keluarnya album Suicide Season (2008), yang menjadi titik balik kreativitas grup musik itu.

Darinya mereka mendapat kritikan dan nilai komersial lebih baik. Album ketiga mereka, There Is a Hell Believe Me I’ve Seen It. There Is a Heaven Let’s Keep It a Secret., dirilis tahun 2010, telah membawa mereka ke kancah musik internasional, dan menggabungkan pengaruh dari musik klasik, electronica, dan pop.

Album debutnya yang dirilis di label besar, Sempiternal (2013) mendapat sertifikasi Emas di Australia (35.000 kopi) dan Perak di Inggris (60.000 kopi). That’s the Spirit (2015) memulai debutnya pada posisi kedua di UK Albums Chart dan US Billboard 200.

Album studio keenam mereka Amo (2019) memuncaki posisi pertama di Britania Raya. Di samping enam album studio ini, mereka juga merilis dua EP dan dua album konser. Mereka telah mengantongi empat penghargaan Kerrang!, termasuk dua untuk Best British Band dan satu untuk Best Live Band.

Karya-karya BMTH yang pertama, termasuk pada album debutnya, Count Your Blessings, merupakan lagu-lagu deathcore, tetapi mereka mulai mengadopsi gaya metalcore yang lebih eklektik di album-album berikutnya.

Kemudian, That’s the Spirit menandai pergeseran gaya bermusik mereka ke rock yang kurang agresif. Pada album Amo, gaya bermusik mereka berubah menjadi electronica, pop, dan hip hop.

band bmthband bring me the horizonband rock inggriskonser bmth ricuh