Beranda

Kontroversi Atlet Transgender di Olimpiade Paris 2024: Kekuatan Laki-Laki di Ring Tinju Wanita

Kontroversi Atlet Transgender di Olimpiade Paris 2024: Kekuatan Laki-Laki di Ring Tinju Wanita
Tangkapan layar saat atlet tinju transgender melawan petinju wanita (Ist)

INDONESIAONLINE – Olimpiade Paris 2024 kembali dihadapkan dengan kontroversi setelah diizinkannya dua atlet transgender, Imane Khelif (Aljazair) dan Lin Yu Ting (China Taipei) untuk bertanding di sektor wanita cabang olahraga tinju.

Izin tersebut memicu kehebohan, terutama setelah video pertandingan Imane Khelif beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, Khelif terlihat sangat agresif dan dengan mudah mengalahkan lawannya dari Meksiko, yang terlihat tak berdaya menghadapi kekuatan fisik Khelif.

Kejadian ini memicu kecaman dari publik yang mempertanyakan keadilan dalam kompetisi dan mengkritik perizinan yang diberikan kepada kedua atlet transgender.

“mana imbang, walaupun transgender ya tetap aja dia laki, laki harus lawan laki, perempuan lawannya perempuan, olimpiade paling aneh sepanjang sejarah,” tulis @_rizdamzal**** di media sosial.

“Lah kocak, tenaganya tetap cowok lah itu,” tambah @masnuko****.

Lin Yu Ting sendiri bukanlah wajah baru di dunia tinju. Ia telah meraih medali perunggu di Asian Games Jakarta-Palembang 2018 dan medali emas di Asian Games Hangzhou 2022. Sementara Khelif, yang sempat didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia Tinju Wanita IBA di New Delhi tahun 2023 karena dugaan ketidaksesuaian kriteria gender, memiliki rekor 37 kemenangan dan 9 kekalahan dalam 50 pertandingan amatir dan profesional.

Presiden IBA Umar Kremlev menyatakan bahwa baik Lin maupun Khelif memiliki kromosom XY yang hanya ada pada laki-laki. Ia juga mengungkapkan bahwa beberapa atlet yang mencoba menipu dengan berpura-pura sebagai perempuan telah dikeluarkan dari kompetisi.

Kejadian ini kembali memicu perdebatan seputar keterlibatan atlet transgender dalam olahraga wanita dan apakah aturan yang ada sudah cukup untuk menjamin keadilan dan kesetaraan dalam kompetisi. Olimpiade Paris 2024 kini harus menghadapi dilema dalam mengatur partisipasi atlet transgender dan memastikan bahwa semua atlet memiliki kesempatan yang adil untuk berkompetisi (ina/dnv).

Exit mobile version