Beranda

Korban Tewas Jeju Air Tembus 177, 2 Hilang dan 2 Selamat

Korban Tewas Jeju Air Tembus 177, 2 Hilang dan 2 Selamat
Kondisi pesawat Jeju Air usai kecelakaan hebat di Bandara Internasional Muan, Korsel. (yonhap)

INDONESIAONLINE – Korban tewas terus bertambah dalam kecelakaan pesawat Boeing 737-800 Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Data terbaru pada pukul 7 malam (29 Desember 2024) menunjukkan jumlah korban tewas menembus 177 orang dan 2 masih hilang.

Seperti diketahui, pesawat Jeju Air itu membawa total 181 penumpang dalam penerbangan dari Bangkok, Thailand. Rinciannya, 175 penumpang dan 6 awak pesawat. Di antara penumpang tersebut, terdapat 82 pria dan 93 wanita.

Pihak berwenang memperingatkan jumlah korban tewas dapat meningkat menjadi 179 dalam kecelakaan yang menjadi bencana penerbangan terburuk di Korea Selatan hingga saat ini. Di antara 177 jenazah yang ditemukan, 57 orang telah diidentifikasi.

Penumpang termuda adalah seorang anak laki-laki berusia 3 tahun. Sedangkan penumpang tertua adalah seorang pria berusia 78 tahun. Dua penumpang adalah warga negara Thailand, yang diidentifikasi sebagai wanita berusia 20-an dan 40-an.

Dikutip dari Bloomberg yang menyadur kantor berita Yonhap, dari 181 penumpang, dua orang yang selamat adalah awak kabin. Keduanya saat ini sedang dirawat. Salah satu dari mereka berada di unit gawat darurat (UGD) dengan cedera fraktur tulang belakang toraks.

Sementara itu, Pihak Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan yang menjaga keselamatan penerbangan, menyebut bahwa menara pengawas bandara sempat mengeluarkan peringatan bird strike (serangan burung) pada pukul 08.57 pagi waktu setempat.

Dikutip Yonhap, pilot pesawat kemudian mengumumkan mayday pukul 8.58 pagi dan berusaha mendarat pada pukul 9 pagi. Namun tiga menit kemudian pesawat mendarat tanpa roda muncul.

“Saat mencoba mendarat di landasan pacu no 1, menara kontrol mengeluarkan peringatan serangan burung dan pilot mengumumkan mayday tak lama setelahnya,” kata menteri tersebut.

Para pejabat mengatakan menara kontrol memberikan izin untuk mendarat pada arah yang berlawanan dengan landasan pacu. Setelah itu pilot mencoba mendarat hingga melewati landasan pacu dan menabrak dinding.

Exit mobile version