Beranda

Malaysia Minta Maaf: Salah Sebut Presiden Prabowo Jadi Jokowi

Malaysia Minta Maaf: Salah Sebut Presiden Prabowo Jadi Jokowi
Presiden Prabowo Subianto (duduk pakai peci) dalam sidang pleno KTT Ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia. (foto: kemensekneg.ri)

INDONESIAONLINE – Kekeliruan penyebutan nama presiden Indonesia dalam siaran langsung KTT Ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur berujung permintaan maaf resmi dari Pemerintah Malaysia. Stasiun penyiaran publik Radio Televisyen Malaysia (RTM) mengonfirmasi bahwa kesalahan tersebut murni terjadi di sisi komentator saat peliputan.

Insiden itu bermula ketika RTM menyiarkan secara langsung momen kedatangan para kepala negara anggota ASEAN beserta para pemimpin dunia di lokasi pertemuan. Dalam kesempatan tersebut, penyiar RTM keliru menyebut Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto sebagai Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kesalahan itu sontak terdengar jelas oleh para jurnalis yang berada di pusat media KTT ASEAN.

Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak Malaysia segera menyampaikan permintaan maaf terbuka.
“Departemen Penyiaran Malaysia memohon maaf secara tulus atas kekeliruan yang terjadi selama siaran langsung RTM dalam rangkaian KTT Ke-47 ASEAN dan pertemuan terkait di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC),” tulis pernyataan resmi Pemerintah Malaysia.

RTM kemudian melakukan penyelidikan internal dan menemukan bahwa kesalahan murni berasal dari penyebutan komentator. “RTM menganggap hal ini sebagai kejadian yang serius dan telah mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Kami menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Prabowo Subianto dan Pemerintah Republik Indonesia serta kepada seluruh pihak yang terdampak oleh kesalahan tersebut,” bunyi lanjutan keterangan RTM.

Sebagai langkah tindak lanjut, RTM menegaskan komitmennya untuk memperkuat proses verifikasi fakta dan pengawasan editorial dalam setiap siaran agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan.

Lembaga penyiaran tersebut menutup pernyataannya dengan penegasan bahwa mereka akan terus menjaga akurasi informasi dan profesionalisme jurnalisme publik. (rds/hel)

Exit mobile version