
INDONESIAONLINE – Komisi Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Kota Malang membeberkan manfaat dari kegiatan pencanangan Bulan Imunisasi Anak Indonesia (BIAN) Tahun 2022 yang akan digelar mulai awal Bulan Agustus 2022 untuk Pulau Jawa dan Pulau Bali.
Ketua Komda KIPI Kota Malang dr Ariani MKes SpAK menyampaikan, bahwa pemberian imunisasi sangat penting utamanya bagi anak dengan usia 0 sampai 59 bulan. Pasalnya anak berusia 0 sampai 59 bulan merupakan kelompok umur yang rentan menderita kekurangan gizi.
Menurutnya, jika anak berusia 0 sampai 59 bulan telah melakukan imunisasi akan membentuk kekebalan tubuh anak. Harapannya, agar terhindar dari berbagai penyakit yang kerap kali menyerang anak usia 0 sampai 59 bulan.
“Kalau sudah diimunisasi, jika terinfeksi beberapa penyakit maka tidak akan terlalu berat, bahkan tidak menyebabkan kematian. Ketika sakit, itu hanya (berdampak) ringan karena (imunisasi) sangat efektif,” ujar Ariani.
Terlebih lagi, terdapat beberapa penyakit yang kerap kali menyerang anak usia 0 sampai 59 bulan. Di antaranya penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) berupa pneumonia dan bronkopneumonia. Lalu juga ada penyakit campak-rubela, cacar hingga diare.
Pihaknya pun menunjukkan data laporan kasus Congenital Rubella Syndrome (CRS) per Juni 2022. Dalam data laporan CRS tersebut, tercatat 471 suspek kasus CRS di Indonesia pada semester pertama tahun 2022.
Adanya 471 suspek kasus CRS di Indonesia membuat pihaknya mengimbau agar masyarakat di Kota Malang untuk mengikuti program imunisasi pada Pencanangan BIAN 2022 yang akan dimulai pada Senin (1/8/2022) sampai Selasa (16/8/2022) mendatang.
“Jadi masih ada kasus-kasus bayi yang mengidap penyakit rubella. Makanya kenapa seluruh anak itu harus diberikan imunisasi rubela, supaya dia terlindungi seumur hidup dan supaya saat hamil bayi yang dikandung itu tidak terkena rubella,” terang Ariani.
Sementara itu, pihaknya menjelaskan bahwa pengaruh dari imunisasi terbukti efektif bagi keberlanjutan tumbuh kembang anak usia dini hingga tua nanti. Terlebih lagi kegiatan BIAN 2022 ini juga untuk mengejar rendahnya cakupan imunisasi pada saat pandemi Covid-19.
“Jadi kita mengejar rendahnya cakupan imunisasi pada saat pandemi dengan cara BIAN ini, jadi diberikan imunisasi polio dan imunisasi tambahan MR atau campak rubela,” pungkas Ariani.