Mirip Kisah Atlantis: Hilang dalam Semalam, Kota Rungholt Ditemukan setelah 660 Tahun

Ilustrasi Kota Rungholt di Jerman.

INDONESIAONLINE – Kota yang hilang berhasil ditemukan arkeolog di Jerman. Kota itu bernama Rungholt yang sering disebut sebagai “Atlantis”-nya Jerman.

Rungholt tenggelam ditelan Laut Utara, sebuah laut di Samudera Atlantik. Ada yang menyebut kota ini tenggelam hanya dalam semalam.

Penemuan Kota Rungholt yang hilang diumumkan oleh para ahli di Kiel University, Johannes Gutenberg University Mainz, the Center for Baltic and Scandinavian Archaeology, dan State Archaeology Department Schleswig-Holstein di Jerman.

Seperti ditulis Daily Mail UK, para ahli berhasil menemukan Rungholt menggunakan teknik magnetik. Mereka menemukan daratan itu 130 kaki atau sekitar 39 meter di bawah North Frisia. Kota itu akhirnya ditemukan setelah tenggelam lebih dari 660 tahun lalu, tepatnya pada Januari 1362, akibat badai besar yang gagal diantisipasi.

Ada kisah lain yang merupakan legenda Kristiani. Menurut Kristiani, kota itu dihancurkan oleh Tuhan sebagai hukuman atas dosa-dosa penduduknya. Diperkirakan ada 25.000 orang yang ikut tenggelam dengan daratan Rungholt.

Tim peneliti menemukan pula sebuah gereja besar yang di Rungholt. Gereja itu termasuk salah satu gereja besar yang ada North Frisia. Selain gereja besar itu, ditemukan juga dua situs gereja yang lebih kecil. Didapati juga 54 terp, gundukan tempat tinggal buatan yang ditemukan di dataran Eropa Utara yang telah dibuat untuk menyediakan tempat aman selama gelombang badai, pasang tinggi, dan laut atau banjir.

Kini Rungholt sudah ditemukan. Tantangan selanjutnya adalah pelestariannya. Rungholt yang berada di bawah air karena tentunya sangat berpotensi mengalami erosi.

“Di sekitar Hallig Südfall dan di dataran lumpur lainnya, sisa-sisa pemukiman abad pertengahan sudah sangat terkikis dan seringkali hanya dapat dideteksi sebagai jejak negatif,” kata Dr Hanna Hadler dari Institute of Geography di Mainz University. (red/hel)

JermanKota Rungholtkota tenggelamkota yang hilang