Beranda

Momen Haru di Wisuda UIN Malang: Orang Tua Terima Ijazah untuk Putri yang Telah Tiada

Momen Haru di Wisuda UIN Malang: Orang Tua Terima Ijazah untuk Putri yang Telah Tiada
Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr Hj Ilfi Nur Diana MSi menyerahkan ijazah almarhumah Ambar Dyan Susilowati kepada orang tuanya, Bapak dan Ibu Prapto, dalam wisuda Sabtu 25 Oktober 2025. (foto: uin maliki malang)

INDONESIAONLINE – Ambar Dyan Susilowati. Ketika nama itu dipanggil,  suasana haru menyelimuti tempat wisuda di Gedung Sport Center (SC) Universitas Islam Negeri  Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang pada Sabtu 25 Oktober 2025.

Dalam upacara wisuda ke-90 periode VI tersebut, ribuan pasang mata menjadi saksi momen menggetarkan hati ketika sepasang suami istri, Bapak dan Ibu Prapto, melangkah ke depan panggung. Kedua orang tua itu menerima ijazah almarhumah putri tercinta mereka: Ambar Dyan Susilowati, mahasiswa Pascasarjana S2 Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) asal Ngawi, Jawa Timur.

Ambar sejatinya dijadwalkan menjadi salah satu wisudawati yang berbahagia di hari itu. Namun takdir berkata lain. Dia meninggal dunia akibat kecelakaan tragis hanya beberapa waktu sebelum pelaksanaan wisuda.

Rektor UIN Malang Prof Ilfi Nur Diana memeluk Ibu Prapto, ibunda almarhumah Ambar, mahasiswi Pascasarjana UIN Malang yang meninggal dunia karena kecelakaan beberapa hari sebelum wisuda. (foto: uin maliki malang)

Meski diselimuti duka mendalam, kedua orang tuanya hadir dengan ketegaran luar biasa, membawa kenangan, doa, dan kebanggaan atas perjuangan putrinya menuntut ilmu hingga akhir hayat.

Pada momen itu, banyak  hadirin menundukkan kepala dan banyak yang menitikkan air mata. Rektor UIN Maliki Malang Prof. Dr Hj Ilfi Nur Diana MSi tampak berusaha menahan haru saat menyerahkan ijazah kepada Ibu Prapto. Air matanya jatuh, mencerminkan rasa empati dan kasih seorang ibu yang turut merasakan kehilangan.
“Ananda Ambar telah berjuang dengan sepenuh hati hingga akhir. Semoga Allah SWT menempatkannya di tempat terbaik,” ucap Prof Ilfi dengan suara bergetar sambil memeluk Ibu Prapto.

Duka bercampur bangga memenuhi ruang wisuda. Para anggota senat, dosen, serta sekitar 800 wisudawan dan wali mahasiswa ikut larut dalam suasana haru. Mereka berdoa dalam diam untuk almarhumah Ambar, sosok mahasiswa teladan yang meninggalkan jejak inspirasi di kampus hijau tersebut.

Meski tak lagi hadir secara fisik, nama Ambar tetap hidup dalam kenangan civitas akademika UIN Malang. Kisahnya menjadi simbol keteguhan dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan serta pengingat bahwa perjuangan menuntut ilmu adalah bentuk ibadah yang mulia.

Upacara wisuda hari itu bukan sekadar seremoni akademik, melainkan juga pelajaran tentang cinta, ketulusan, dan penghargaan terhadap semangat seorang anak yang berjuang hingga akhir hayatnya.
“Selamat jalan, Ambar. Semoga engkau husnul khatimah dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tutup Prof Ilfi disambut isak dan doa seluruh hadirin yang memenuhi ruangan. (ars/hel)

 

Exit mobile version