INDONESIAONLINE – Mungkin banyak dari Anda yang familiar dengan cerita mistis Jembatan Cirahong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Jembatan yang terletak di perbatasan Tasik dan Ciamis ini meninggalkan kisah mistis pengorbanan sepasang kekasih.

Keberadaan Jembatan Cirahong yang masih beroperasi hingga saat ini dibangun oleh perusahaan Staatsspoorwegen Westerlaken yang dibangun pada tahun 1892 silam.

Selama konstruksi, banyak pekerja mengalami masalah teknis seperti proyek konstruksi lainnya.

“Namun setelah berkomunikasi dengan warga, ternyata kendalanya bukan hanya teknis tapi juga metafisik,” kata nila Om Hao, seperti dikutip dari kanal YouTube, Stories of the Land of Java.

Hambatan mistis juga terjadi dan disebabkan oleh adanya kerajaan magis yang bersemayam di aliran Sungai Citanduy.

“Selama pembangunan Jembatan Cirahong, para insinyur kemudian berkomunikasi dan diketahui bahwa jembatan ini meminta pengorbanan,” kata Om Hao.

“Korban-korban ini adalah manusia yang nantinya akan diasuh seperti anaknya sendiri, jadi ‘putra wayah’ atau keturunannya dari ras manusia,” lanjut Om Hao.

Mendengar kata kurban, orang Belanda kemudian menertawakannya. Namun sesepuh desa saat itu memperingatkan untuk menanggung semua akibatnya.

Selama konstruksi, berbagai kendala terjadi, seperti kecelakaan pekerja yang tidak disengaja hingga banjir besar yang menghambat pemasangan pondasi.

Pemerintah Belanda pesimistis karena telah menghabiskan dana dan tuntutan proyek yang harus diselesaikan tepat waktu. Karena kendala metafisik yang sedang berlangsung, Belanda akhirnya menyetujui syarat pengorbanan tersebut.

“Korban yang diminta adalah sepasang pengantin, sekarang pengantin tidak pada malam pertama dan baru saja menerima persetujuan,” kata Om Hao.

Dari sudut pandang Om Hao, syarat kurban memang cukup menegangkan karena ia harus mencari perawan dan gadis yang akan dinikahi.

“Saya lihat kejadiannya hari Kamis, jadi kedua mempelai mengadakan akad nikah jam 9 pagi dan Belanda mengirim utusan untuk menjemput mereka,” canda Om Hao.

Kedua mempelai kemudian dijebak kutu Belanda karena diberi iming-iming hadiah. Om Hao juga mengatakan bahwa kedua mempelai diikat dengan sangat erat dalam posisi berpelukan.

“Mereka kemudian dimasukkan ke dalam lubang dan dituangkan dengan beton segar, begitulah yang terjadi,” kata Om Hao.

“Dan sampai hari ini mereka masih bertanya, apa yang akan terjadi pada kita?” lanjut Om Hao lagi.

Setelah berita tragis menyebar, lokasi tersebut menjadi tujuan akhir kehidupan hingga saat ini. Tidak hanya fenomena mistis yang sering terjadi di kawasan jembatan Cirahong, di jalur kereta api menuju jembatan juga sering terlihat sosok-sosok makhluk halus.

“Banyak kejadian, tahun 1950-an juga ada kecelakaan kereta api di sana,” kata Om Hao.