INDONESIAONLINE – Polres Lumajang berhasil menangkap seorang tersangka pelaku penganiayaan di sebuah warung kopi di Jalan Ditorunan, Kecamatan Kota Lumajang, Kabupaten Lumajang usai menyaksikan pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Rabu (23/2/2022) malam tadi. Seperti diketahui dalam peristiwa pencabulan, juga terjadi penusukan terhadap remaja berinisial A (16).

Kepala Bareskrim Polres Lumajang, AKP Fajar Bangkit Sutomo menjelaskan, selain penusukan, A. Polisi menangkap tersangka pelaku pemukulan.

“Ya, kami telah menangkap satu pelaku yang melakukan pemukulan. Kami juga terus berusaha menemukan mereka yang melakukan penusukan,” kata Fajar saat dihubungi, Selasa (1/3/2022).

Menurut Fajar, berdasarkan penyelidikan awal, pelakunya mungkin lebih dari satu. Namun, Fajar menegaskan tersangka hanyalah penggemar klub sepak bola di Indonesia.

“Hasil pemeriksaan sementara itu bukan suporter perorangan, tapi suporter sepak bola. Tidak ikut salah satu organisasi pendukung,” kata Fajar.

Ditanya motif tersangka, Fajar menjelaskan, penganiayaan terjadi karena kecintaan tersangka pada salah satu tim sepak bola.

“Karena kecintaan terhadap salah satu tim sepak bola. Kemudian lakukan ini pada korban,” kata Fajar.

Saat ini, Polres Lumajang telah memeriksa sekitar 5 saksi untuk dimintai keterangan terkait kasus tersebut. Dari informasi sementara, korban dan tersangka pelaku tidak saling kenal.

“Saksinya lebih dari lima. Barang bukti yang berhasil kami amankan berupa video dan keterangan saksi. Dan pelaku dan korban tidak saling kenal,” pungkas Fajar.

Sebelumnya, manajemen Arema FC yang diwakili oleh Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, mengatakan pihaknya telah menindaklanjuti kabar adanya oknum Aremania yang terlibat dalam insiden dengan anggota Aremania Lumajang tersebut.

Akibatnya, pelaku tidak teridentifikasi sebagai anggota Aremania Lumajang. “Mudah-mudahan ini tidak menjadi polemik. Jangan percaya jare. Kami serahkan semuanya kepada aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan yang adil,” kata Haris.

Selain itu, Manajemen Arema FC telah berkoordinasi dengan Polres Lumajang terkait proses penyidikan kasus ini. “Hasil penjelasan yang kami terima, satu korban kini dirawat di RS Bhayangkara karena pelaku sejauh ini belum ditangkap,” kata Haris.

Sebagai bentuk toleransi, manajemen Arema FC memberikan belas kasihan kepada korban penganiayaan dan penusukan. Hal ini untuk meringankan beban keluarga korban.

“Kami atas nama manajemen Arema FC memberikan bantuan untuk meringankan beban keluarga korban. Baik itu tertangkap Aremania atau tidak,” kata Haris.