INDONESIAONLINE – Warga Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tepatnya di Dusun Bakalan Lor, RT 1 RW 1, Desa Bakalan, Kecamatan Grogol resah akibat munculnya patok kuning yang tertancap di sekitar kediaman rumah mereka, Jum’at (29/10/21).

Warga meyakini, jika patok-patok berwarna kuning yang tertancap dibeberapa titik rumah mereka disinyalir merupakan lokasi yang bakal dijadikan untuk pembangunan Jalan Tol yang menghubungkan Kediri-Kertosono.

“Kami resah. Sempek gak doyan mangan (sampai tak selera makan), karena memikirkan rumah apabila benar-benar  tergusur,” kata Sholekan Arif, salah satu warga setempat.

Sholekan tak ingin jika dirinya bersama keluarga harus pindah rumah yang sudah sekian tahun ditinggali. Sholekan menghendaki, apabila peta jalan tol bisa diubah, maka dirinya lebih senang dengan opsi  itu.

“Kalau petanya bisa diubah, lebih baik diubah saja. Lebih ke selatan misalnya, yang notabene memang lebih banyak lahan persawahan dari pada lahan permukiman warga. Sehingga rumah kami tidak terimbas jalan tol,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sholeh, warga setempat lainnya. Sholeh sebenarnya tak tahu maksud dari munculnya sejumlah patok-patok tersebut, termasuk siapa orang yang sudah memasangnya. Namun, Sholeh meyakini, sesuai berita yang beredar jika di Bakalan akan terdapat pembangunan jalan tol.

“Saya tidak tahu yang memasang itu siapa. Orang mereka tidak izin ke pemilik rumah. Malah mereka langsung menancapi patok dan pergi tanpa pamit,” ujarnya.

Resah dan sulit tidur, begitu Sholeh mengungkapkan kondisinya usai mengetahui patok kuning tersebut berada dikediaman rumahnya.

“Kami bingung. Karena sejauh ini tak ada sosialisasi sama sekali dengan warga. Sebenarnya mau ada apa di lokasi rumah saya. Apakah benar terkena tol,” ujarnya bertanya-tanya.

Sementara itu, Supriyono Kepala Desa Bakalan membenarkan, jika Bakalan akan terkena dampak dari adanya jalan tol Kediri-Kertosono.

Supriyono menyebut, dari hasil pertemuannya dengan sejumlah pihak terkait melakui aplikasi zoom meeting beberapa bulan lalu, ada kurang lebih 8 hektare lahan di Bakalan yang terimbas pembebasan lahan untuk jalan tol.

Meski demikian, Supriyono mengakui, jika sosialisasi terhadap warga setempat memang masih belum dilakukan.

“Sosialisasi dengan warga masih belum, termasuk soal pembelian harga tanah dan sebagainya. Saya tidak tahu kapan sosialisasi itu akan dilakukan. Yang jelas, sejauh ini sosialisasi masih sampai di pihak perangkat desa saja,” ungkapnya.

Disinggung soal patok kuning yang tertancap di rumah warga, Supriyono mengaku kurang lebih di lokasi tersebut sejumlah tanah yang akan terimbas pembangunan jalan tol.

“Kurang lebih di lokasi itu. Tapi nanti kita lihat, ada pergeseran lagi apa tidak,” ucapnya.

Untuk diketahui, berdasarkan pantauan JatimTIMES.com di lapangan, terlihat sejumlah patok berwarna kuning berjajar di Desa Bakalan. Ada yang tertancap tepat di depan rumah warga dan ada pula yang tertancap di dalam pekarangan rumah warga.

(eko/pit)