Ngopi Bareng Media, Kapolres Tulungagung Beber Makna Jargon SELARAS

INDONESIAONLINE – Sebagai pejabat baru, Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto terus melakukan kegiatan silaturahmi dan membangun komunikasi di berbagai lapisan masyarakat. Kali ini, kegiatan silaturahmi dilakukan dengan awak media di Tulungagung.

Kegiatan yang dikemas dengan Ngopi Bareng Bersama Media (Piramida) itu dilaksanakan di salah satu warung kopi kawasan Pinggir Kali (Pinka) Tulungagung. Selasa (19/7/2022).

Dalam kesempatan itu, Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto memperkenalkan dirinya kepada para awak media dan meminta agar bisa diterima dan didukung oleh seluruh masyarakat Tulungagung, khususnya insan pers.

“Karena orang baru, mohon diterima, mohon didukung. Saya sadar sekali media mempunyai peran yang strategis karena media mempunyai pengaruh yang luar biasa di masyarakat,” katanya. 

Selain itu, kapolres mengajak seluruh awak media di Tulungagung untuk bersama-sama bekerja dengan hati untuk membangun Tulungagung yang lebih baik lagi. Di polres sendiri, dirinya mengaku akan berusaha maksimal untuk memberikan pelayanan, pengayoman dan perlindungan kepada seluruh masyarakat.

Sebagai kapolres  baru, Eko juga mengusung program baru dengan jargon “SELARAS” atau kepanjangan dari sinergi, empati, lugas, adaptif, responsif, amanah, solutif yang setiap katanya memiliki makna sendiri-sendiri.

“Kata sinergi berarti kolaborasi. Dengan berkolaborasi dengan semua stakeholder dan masyarakat, semua tantangan tugas bisa diselesaikan dengan baik,” kata AKBP Eko.

Empati artinya anggota Polres Tulungagung harus selalu berusaha mengoptimalkan dan bisa merasakan keluh kesah dari dalam polres (anggota) maupun dari luar (masyarakat). Lugas artinya anggota polres harus mampu menempatkan diri, mampu mengimplementasikan program kerja, dan mampu berkomunikasi yang baik di masyarakat.

Kata adaptif artinya semua anggota Polri dalam menjalankan tugas atau pelaksanaan tugas harus mengikuti dinamika perkembangan yang ada di masyarakat atau harus bisa menyesuaikan diri (beradaptasi). Responsif adalah anggota Polri harus mampu merespon setiap keluhan dan masalah yang ada di masyarakat dengan secepat-cepatnya, baik pencegahan atau penanganan masalah.

Amanah artinya dalam setiap pelaksanaan tugas, anggota Polri harus bisa amanah dan bisa berkah dengan meminta doa kepada para ulama yang ada di Tulungagung. Terakhir solutif artinya polisi harus bekerja sama, berkolaborasi dengan stakeholder di Tulungagung untuk bisa memberikan win-win solusi terhadap permasalahan di masyarakat, termasuk mediasi, restorative justice dan lain-lain.

“Program ini kami singkat dengan kata SELARAS agar mudah dicerna dan dimengerti baik oleh anggota maupun masyarakat,” ungkap kapolres.

Eko berharap, kegiatan Piramida ini bisa terus digelar bahkan diadakan secara rutin setiap satu bulan sekali karena antara polres dengan awak media harus selalu ada komunikasi dan kolaborasi yang baik guna menyelesaikan semua permasalahan yang ada di masyarakat 

“Saya berharap jalinan kerja sama dan komunikasi  ini tidak hanya sebatas profesi. Sebagai awak media harus memberikan edukasi serta informasi yang akurat dan berimbang di masyarakat,” tutupnya.

Di tempat yang sama, Ketua PWI Tulungagung Wiwik Eko Dharmadiningrum mengatakan,  semua awak media di Tulungagung akan membuka tangan kepada polres dalam membangun komunikasi.

Mewakili awak media di Tulungagung, dirinya juga akan mendukung program Piramida dari Polres Tulungagung yang rencananya dilakukan setiap satu bulan sekali. “Kami mendukung program Piramida yang dilakukan di setiap bulan karena selama ini jarang ada agenda seperti itu. Dan kapolres yang baru inilah yang mengawali,” katanya.