INDONESIAONLINE Beberapa perwakilan Perkumpulan Olahraga/Persatuan Sepakbola (PO/PS) atau biasa disebut Klub Sepakbola anggota Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Malang datangi Wali Kota Malang, Drs Sutiaji. Mereka curhat tentang kondisi Askot PSSI saat ini yang dinilai stagnan.

Wali Kota Malang, Drs Sutiaji membenarkan ada beberapa perwakilan PO/PS yang datang ke Balai Kota Malang. Mereka menuntut adanya perubahan di dalam lingkup Askot PSSI Kota Malang, salah satunya menggelar kompetisi internal yang sehat.

Baca Juga : Gabung Como 1907, Cesc Fabregas Dilatih Kurniawan Dwi Julianto 

 

“Mereka (Perwakilan PO/PS) datang untuk curhat tentang kerinduan adanya kompetisi-kompetisi yang sehat antara PS-PS seperti di era Persema seperti dahulu,” ucap Sutiaji saat ditemui awak media, usai menemui perwakilan perwakilan PO/PS, di Balai Kota Malang, Senin (1/8/2022).

Perwakilan PO/PS itu juga menyuarakan agar Askot PSSI Kota Malang mampu mengangkat nama Kota Malang seperti dulu. Di mana, para klub mampu melahirkan pemain yang dapat digunakan Persema atau bahkan Arema.

Baca Juga  Laga Arema FC vs Persebaya Ditunda

“Di era dulu itu ya Persema dan Arema, jadi kita mau jika ini diambil bisa menjadi akademi kan bagus, kalau tidak sampai ke profesional,” ungkap Sutiaji.

Disinggung mengenai munculnya mosi tidak percaya pasca hasil kurang memuaskan pada ajang Porprov 2022 lalu, Sutiaji enggan berkomentar. Tapi, ia mengaku mereka juga sempat mengatakan hal tersebut. “Itu kan tanya sana (Perwakilan PO/PS), tapi tadi (curhatnya) ya gitu,” tambah Sutiaji.

Sementara itu, salah satu pemilik klub (PO/PS) yang didapuk sebagai koordinator, Agus Yuwono membenarkan bahwa pertemuan dengan Wali Kota Malang, Sutiaji ini bertujuan untuk menyampaikan tentang kondisi tentang Askot PSSI Kota Malang. Dimana pihaknya ingin adanya pembinaan yang bagus agar melahirkan atlet berkualitas asli dari Kota Malang.

Baca Juga  Porprov Jatim 2022, Kabupaten Blitar Sukses Raih 20 Medali Emas

Baca Juga : FORSGI Banyuwangi Juara Zona Lima, Siap Berkompetisi Piala Gubernur Jatim 

 

“Kami datang untuk menceritakan semua kondisi PSSI Kota Malang, tentunya dari aspek yang paling mendesak, soal pembinaan organisasi, karena jika tidak ada kompetisi seperti ini sehingga menghilangkan wadah bakat-bakat yang seharusnya diwadahi oleh PSSI Kota Malang,” kata legenda hidup Arema itu.

Bahkan, pihaknya menyesalkan adanya kebijakan mengambil atlet dari luar daerah untuk memperkuat Kota Malang. Hal itu yang menjadi salah satu keluhan para pemilik klub PO/PS di Kota Malang.

“Kita itu banyak talenta-talenta yang sudah melalui seleksi melalui kompetisi-kompetisi, tapi tidak digunakan, malah mengambil dari luar daerah,” ungkap Agus Yuwono.