INDONESIAONLINE – Bencana puting beliung yang menerjang Dusun Termas, Desa Kebonduren, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, direspons cepat oleh Pemerintah Kabupaten Blitar. Bupati Blitar Rini Syarifah turun langsung meninjau lokasi bencana dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak, Selasa (14/6/2022).

Dalam kunjungan ini, bupati Blitar didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bertryanto dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Blitar Bambang Dwi Purwanto. Mereka menyalurkan bantuan makanan anak dan sembako kepada warga terdampak.

Hadir pula dalam agenda ini, Wakapolres Blitar Kota Kompol Eusebia, Kabag Ops Polres Blitar Kota Kompol Hari Santoso, Muspika Kecamatan Ponggok dan kepala Desa Kebonduren.

Selain memberikan bantuan, bupati yang akrab disapa Mak Rini itu dalam kesempatan ini menyampaikan keprihatinan atas bencana putting beliung yang terjadi di Desa Kebonduren. Bupati memberikan suntikan semangat dan motivasi agar warga terdampak senantiasa ikhlas dan bersabar.

‘’Hari ini kami Pemkab Blitar hadir untuk memberikan bantuan sembako untuk meringankan beban bapak dan ibu.. Semoga bantuan yang diberikan ini memberikan manfaat,’’ kata Mak Rini.

Dalam kunjungan ini, kepala pelaksana BPBD dan kapolsek Ponggok juga menyampaikan laporan kepada Bupati Blitar, bahwa Kecamatan Ponggok khususnya Desa Kebonduren adalah daerah rawan bencana angin putting beliung. Kerawanan bencana ini dipengaruhi faktor geografis. Lokasi Desa Kebonduren yang berada tepat di bawah Gunung Pegat menjadi penyebab daerah ini menjadi langganan bencana puting beliung.

‘’Laporan yang saya terima daerah sini langganan bencana putting beliung. Saya meminta kepada Pak Kapolsek, Pak Danramil dan Pak Camat agar aktif memberikan sosialisasi kepada warga. Sosialisasi ini penting agar nanti ketika sewaktu-waktu terjadi bencana, warga sudah siap dan tahu harus berbuat apa,’’ imbuh orang nomor satu di Kabupaten Blitar itu.

Ditemui di kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bertryanto menyampaikan, selain Desa Kebonduren di Kecamatan Ponggok, bencana angin puting beliung juga menerjang Desa Bakung di Kecamatan Udanawu. Bencana puting beliung terjadi pada Senin 13 Juni 2022 pukul 15.00 WIB.

Baca Juga  Pemkab Malang Bentuk Tim Jemput PMI untuk Antisipasi Penyebaran Covid-19

‘’Pada tanggal 13 Juni 2022 pukul 15.00 WIB di wilayah Kabupaten Blitar telah terjadi hujan feras disertai angin kencang di Dusun Termas, Desa Kebonduren, Kecamatan Ponggok, dan Desa Bakung, Kecamatan Udanawu. Bencana ini mengakibatkan beberapa atap rumah dan atap kandang mengalami kerusakan serta terdapat pohon tumbang yang menimpa teras, kandang dan pohon tumbang di jalan,’’ terang Ivong.

Laporan sementara yang dihimpun BPBD, di Dusun Termas angin puting beliung menyebabkan kerusakan 10 unit bangunan. Kerusakan itu meliputi bangunan rumah, madrasah dan kandang hewan ternak.

Tidak ada korban jiwa. Namun satu orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat kejatuhan ranting pohon.

Sedangkan di Desa Bakung, Kecamatan Udanawu, atap salah satu rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan. ‘’Kerusakan bervariasi dan data sementara meliputi kerusakan ringan. Seperti genteng bagian depan rumah rusak tertimpa pohon. Kemudian kerusakan esbes kandang bebek, kandang ayam dan kandang sapi. Dan ada pula atap dapur dan kamar mandi yang mengalami kerusakan. Di Dusun Termas, Desa Kebonduren, ada satu korban luka-luka, yakni Bapak Markaban yang mengalamu luka-luka akibat kejatuhan ranting pohon,’’ terang Ivong.

Bencana putting beliung di Desa Kebonduren juga merusak atap madrasah dan Masjid Al Hasan. Saat bencana terjadi, sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar di madrasah tersebut.

Terkait hal ini Bupati Rini Syarifah meminta kepada Dinas Sosial agar menerjunkan Tagana untuk memberikan pendampingan kepada para santri. ‘’Saya minta kepada Dinas Sosial agar menugaskan Tagana untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak. Pendampingan ini penting agar anak-anak tidak mengalami trauma. Juga kepada para pengajar Madrasah, terus berikan suntikan semangat dan motivasi agar anak-anak kita tetap semangat belajar dan menuntut ilmu,’’ tandas Mak Rini.

Baca Juga  Pemulihan Ekonomi dan Kebiasaan Membaca Buku, Ini Kata Airlangga Hartarto

Pasca-laporan bencana diterima, BPBD Kabupaten Blitar bersama unsur TNI-Polri langsung mendatangi lokasi kejadian. Setiba di lokasi, BPBD dan TNI Polri langsung melakukan pembersihan dan pemotongan pohon tumbang dan pembenahan awal atap rumah warga.
‘’Yang kita tangani awal adalah pembersihan dan pemotongan pohon tumbang. Ini penting agar akses jalan untuk lalu lintas warga tidak terhambat. Akses jalan ini penting, misal ada korban jiwa proses evakuasinya bisa cepat jika material pohon tumbang itu sudah dibersihkan,’’ kata Kapolsek Ponggok AKP Sonny Suhartanto.

Saat berita ini diturunkan, BPBD bersama-sama dengan TNI-Polri juga tengah melaksanakan gotong royong pembersihan dan pembenahan rumah warga, Di samping itu, BPBD saat ini juga tengah melakukan asesmen dan mendata kerugian yang ditimbulkan akibat bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bertryanto menjelaskan, ‘’Dalam proses pemberian bantuan akibat bencana yang kita utamakan adalah keselamatan jiwa masyarakat. Setelah itu kita lakukan, kita akan memberikan bantuan berupa sembako sebagai bantuan awal. Selanjutnya kita lakukan asesmen,’’ terang Ivong.

Ivong menambahkan, kerusakan bangunan akibat bencana dibagi menjadi tiga kategori. Masing-masing ringan, sedang dan berat. Sesuai dengan Perda Kabupaten Blitar, kerusakan ringan mendapat bantuan Rp 1 juta, rusak sedang mendapat bantuan Rp 2 juta dan rusak berat mendapatkan bantuan Rp 4 juta dari pemerintah daerah.

‘’Itu nilainya. Yntuk bentuknya nanti bisa berupa barang. Barang itu yang bisa kayu, asbes, semen, genteng dan lainya. Ini sesuai dengan perda kita. Namun jika warga bergotong royong, juga dipersilah
kan. Intinya penanganan bencana itu menjadi tanggung jawab kita bersama. Penanganan bencana ini tanggung jawab instansi pemerintah, TNI-Polri, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan,’’ pungkasnya.(Adv/Kmf)