JATIMTIMES – DPRD Kabupaten Trenggalek kembali terima kunjungan kerja Anggota DPRD Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Jika yang sebelumnya yang berkunjung ke Trenggalek merupakan komisi I dan III, kali ini giliran komisi II dan IV yang berkunjung ke Trenggalek. 

Sekretaris DPRD Trenggalek Muhtarom menjelaskan, kedatangan anggota DPRD Sukoharjo ke Trenggalek ingin melakukan studi komparasi terkait bidang Komisi II dan IV DPRD Sukoharjo. Seperti halnya Komisi II yang membidangi ekonomi dan keuangan, dan Komisi IV yang membidangi kesejahteraan masyarakat.

“Intinya yang ditanyakan kali ini tentang pupuk bersubsidi di Trenggalek seperti apa. Terus pengembangan pertanian di Trenggalek itu seperti apa. Selain itu, mereka juga menanyakan sumber PAD yang diandalkan dari Kabupaten Trenggalek,” ucap Muhtarom usai jamu anggota DPRD Sukoharjo di gedung DPRD Trenggalek, Selasa (8/2/2022).

Ditambahkan Muhtarom, kondisi pupuk bersubsidi ketika musim tanam selalu langka. Hal ini terjadi lantaran terbatasnya anggaran dari pemerintah pusat. Alhasil, ketika pupuk sampai ke Petani, terjadilah kelangkaan pupuk. 

Baca Juga  Penerangan Alun-alun Kota Malang Siap Dibenahi, DLH: Lebih Banyak ke PJU-nya

“Memang pengajuan setiap tahun ada, namun karena terbatasnya kemampuan pemerintah pusat sehingga pupuk bersubsidi belum bisa mencukupi kebutuhan petani yang ada di daerah. Akhirnya terjadilah fenomena kelangkaan pupuk bersubsidi,” tambah Sekretaris DPRD Trenggalek.

DPRD Sukoharjo menanyakan upaya yang dilakukan Pemkab Trenggalek dalam meminimalisir berkurangnya luasan lahan pertanian. Pasalnya dewasa ini lahan pertanian terus berkurang karena dialihfungsikan sebagai sektor perumahan dan industri. 

“Kalau di Trenggalek ada yang namanya pertanian terpadu. Selain itu dalam Tata Ruang Wilayah Trenggalek juga mengatur batasan sektor yang boleh dimanfaatkan mana saja. Harapannya lahan pertanian tetap terjaga, sehingga kebutuhan pangan tetap tercukupi,” jelasnya.

Selain itu, DPRD Sukoharjo juga menanyakan sektor yang paling besar dalam menyumbang Pendapatan Asli Daerah. Pasalnya jika di Kabupaten Sukoharjo, sektor yang paling banyak menyumbang PAD adalah sektor pertanian.

Baca Juga  Jaring Aspirasi Masyarakat, Pemkot Kediri Gelar Musrenbang Tingkat Kelurahan

“Mereka juga tanya sektor penghasil PAD di Trenggalek. Saya jelaskan di Trenggalek sektor penghasil PAD nya adalah sektor pariwisata. Bahkan, Bupati mengeluarkan kebijakan membuat 100 desa wisata di Kabupaten Trenggalek,” pungkas Muhtarom.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Sukoharjo, Idris Sarjono menerangkan bahwa pihaknya akan coba memboyong inovasi yang ada di Trenggalek. Pasalnya secara geografis antara Trenggalek dengan Sukoharjo tidaklah jauh berbeda. Adapun perbedaan di Sukoharjo tidak berada di tepi pantai.

“Ada beberapa hal kesamaan yang bisa kami bawa ke Sukoharjo, seperti upaya mempertahankan luasan wilayah pertanian. Pasalnya tidak dipungkiri bahwa semakin kesini, lahan pertanian habis beralih fungsi jadi perumahan,” pungkas Ketua Komisi II DPRD Sukoharjo.



Ganez Radisa Yuniansyah