INDONESIAONLINE – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto siap untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka untuk siswa yang ada di Kota Mojokerto. Untuk mematangkan persiapan, Pemkot Mojokerto pun melakukan audiensi dengan tim Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur di ruang Sabha Pambojana Rumah Rakyat, Jl. Hayam Wuruk 50, Kota Mojokerto, Rabu (22/7/2022).

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, melalui desain pembelajaran kurikulum merdeka diharapkan menjadi jawaban untuk meningkatkan kompetensi para siswa. 

“Maka memang kalau secara pribadi saya melihat kurikulum Ini adalah sebuah jawaban untuk memberikan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan kompetensi minat bakat per individu yang berbeda-beda,” jelasnya. 

Menurut Wali Kota yang lekat disapa Ning Ita ini, setiap anak memiliki karakter dan kemampuan individu yang berbeda. Sehingga tidak seluruh siswa dengan jenjang kelas yang sama dengan usia yang sama diberikan materi yang sama. 

Ning Ita berharap dengan penerapan Kurikulum Merdeka yang saat ini mulai diterapkan di Bumi Majapahit Perkotaan mampu membuat siswa semakin kompetitif sesuai dengan minat bakat masing-masing individu. Selain itu juga mampu memberikan metode belajar yang tepat untuk mengatasi loss learning akibat pandemi Covid-19. 

Baca Juga  Sepakat dengan DPRD, DLH Kota Malang Tak Akan Bongkar Kursi Taman Ijen

“Harapannya tentu setiap individu itu nanti akan memiliki prestasi sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, akan memiliki keunggulan yang kompetitif. Karena difokuskan di dalam pembelajarannya sesuai dengan minat, bakat dan potensi per individu,” pungkas istri Supriyadi Karima Saiful ini. 

Sementara itu, Plt Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur Rizqi mengungkapkan apresiasinya terhadap Pemkot Mojokerto atas kesiapan implementasi Kurikulum Merdeka. 

“Indikator yang sudah sangat jelas yaitu sekolah di Kota Mojokerto ini sudah mulai belajar terkait dengan Kurikulum Merdeka ini terlihat dari aktivitas di platform merdeka mengajar yang sudah mencapai 98% di Kota Mojokerto,” katanya. 

Ia juga mengungkapkan, agar Kurikulum Merdeka ini dapat berhasil maka perlu adanya tes diagnostik. Hal ini diperlukan untuk melihat kemampuan siswa dan minat bakat yang dimilikinya. 

Baca Juga  Mau Jadi Dokter Secara Gratis, Pemkab Pamekasan Solusinya

“Betul yang dikatakan Bu Wali bahwa kemampuan anak ini berbeda-beda, makanya di Kurikulum Merdeka ini kepada sekolah ini diwajibkan untuk melakukan tes diagnostik dulu. Tes awal dulu untuk melihat masing-masing kemampuan anak ini seperti apa sehingga pembelajaran nanti itu didesain berdasarkan kemampuan anak masing-masing,” jelasnya. 

Rizqi juga memberikan saran agar Pemkot Mojokerto mengintensifkan pembentukan komunitas dalam sekolah maupun antar sekolah. Dengan adanya komunitas ini, hasil karya Kurikulum merdeka dapat dibagikan sebagai salah satu percontohan di tingkat nasional.

“Kemudian akan berkarya, di mana karyanya nanti akan dibagikan kepada guru lain. Tidak hanya di Kota Mojokerto tapi di seluruh Indonesia. Di samping itu nanti karya ini ketika dibagikan akan semakin sempurna dan akan menjadi percontohan secara nasional,” pungkasnya.  

Disamping beraudiensi dengan Wali Kota Ning Ita, tim dari BBPMP Provinsi Jawa Timur juga berkunjung ke beberapa sekolah di Kota Mojokerto. Diantaranya ke SMPN 2 Kota Mojokerto dan SDN Prajurit Kulon 3.