INDONESIAONLINE – Pemerintah Kabupaten Blitar mendukung penuh upaya pemerintah dalam mewujudkan target swasembada gula yang dicanangkan pemerintah pusat. Salah satunya, Pemkab Blitar melalui Dinas Pertanian dan Pangan ikut melaksanakan program Kebun Benih Datar (KBD).

KBD adalah program pemerintah pusat melalui Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian untuk mewujudkan swasembada gula.

Terkini, program KBD di Kabupaten Blitar resmi dimulai. Melalui program KBD, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian memberikan bantuan bibit tebu berkualitas unggul kepada petani. Di Kabupaten Blitar, seluruh wilayah pertanian tebu mendapatkan program ini. Para petani pun senang dan optimistis program ini ke depan akan berjalan sukses.

Program KBD di Kabupaten Blitar pada tahun ini menyasar beberapa kecamatan. Di antaranya Kecamatan Bakung, Panggungrejo, Wonotirto dan Kesamben. Beberapa varietas tebu yang ditanam dalam program ini di antaranya BL, cening dan asa.

‘’Bibit tebu dari program ini adalah bibit berkualitas. Di Kabupaten Blitar luasan lahan untuk program KBD luasanya 90 persen,’’ kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar Lukas Suprayitno.

Baca Juga  Ribuan Anak Yatim Dapat Santunan Pemkot Kediri  

Para penangkar dan petani tebu optimistis pengembangan Kebun Benih Datar (KBD) bisa membantu menyukseskan target swasembada gula yang dicanangkan pemerintah meskipun terdapat sejumlah catatan yang harus menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan. Optimisme ini dilatarbelakangi upaya keras pemerintah dalam melakukan seleksi dan pengujian kualitas benih yang benar-benar ketat.

‘’Program KBD ini pastinya lebih bagus dan Insya Allah sukses. Dan KBD ini merupakan program yang sifatnya bukan bantuan, tapi kemitraan, kemitraan antara Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian dengan petani. Program ini bukan hibah murni. Para petani memiliki kewajiban mengembalikan 1,6. Oleh sebab itu, untuk kelompok tani yang mendapatkan program ini, kami juga benar-benar melakukan seleksi ketat. Kami pilih yang benar-benar paham dengan pertanian tebu,’’ terang Lukas.

Lukas program pembangunan KBD dapat mengunggah semangat petani menanam bibit bersertifikat dan bukan asalan. Petani juga percaya bahwa bibit yang baik mendapatkan hasil yang baik. Hadirnya program KBD membuat bersemangat membangun kebun tebu benih bersertifikat dan dipastikan hasil kebun akan meningkat.

Baca Juga  Tingkatkan Kerja Sama Sister City, Pimpinan DPRD Surabaya Terima Kunjungan Kedutaan Inggris

‘’Benih ini bisa disertifikasikan usia minimal 6 bulan dan maksimal 8 bulan. Dan kita penanaman benih mulai bulan November-Desember tahun lalu hingga Januari-Februari,’’ terangnya.

Terkait dengan sertifikasi, tim dari Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian baru-baru ini melakukan pemantauan langsung ke Kabupaten Blitar. Kabupaten Blitar bulan Juni ini melaksanakan sertifikasi tahap kedua. Tahap pertama dilaksanakan pada bulan Mei kemarin.

‘’Sebenarnya untuk bulan lalu kita sudah. Tapi karena ada yang belum cukup umur dan sebagainya, maka sertifikasi dilanjutkan pada bulan ini,’’ imbuhnya.

Hadirnya program KBD di Kabupaten Blitar ini merupakan wujud perhatian pemerintah pusat. Hal ini juga tak lepas dari tampilnya Kabupaten Blitar sebagai salah satu daerah penghasil gula nasional dengan hadirnya pabrik gula Rejoso Manis Indo (RMI).

‘’Kami berharap hadirnya program ini di Kabupaten Blitar dapat meningkatkan kesejahteraan petani tebu di Kabupaten Blitar,’’ pungkas Lukas. (Adv/Kmf)