JATIMTIMES – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus mengoptimalkan pelayanan berbasis digitalisasi. Salah satunya, guna mengintegrasikan pendataan melalui “Malang Satu Data”.

Platform yang dibangun Pemkot Malang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) tersebut, sekaligus bagian dari realisasi amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.

Dalam hal ini, proses pelatihan dilakukan kepada perwakilan di seluruh perangkat daerah (PD) di wilayah Pemkot Malang. Hal ini, guna meningkatkan pemahaman petugas dalam proses input data. 

Kepala Bidang Statistik dan Persandian Diskominfo Kota Malang J.A. Bayu Widjaya mengatakan, Malang Satu Data ini dapat diakses oleh siapapun. Sehingga, integrasi pendataan berlangsung secara transparan.

Baca Juga  Bupati Jember Mantu, 40 Pengantin Diisbatkan

Pelatihan-perwakilan-perangkat-daerah-296e7a9f94532d6cc.jpg

“Malang Satu Data nantinya bisa diakses oleh siapapun. Tentunya dengan kriteria, misal saja tidak mungkin Malang Satu Data digunakan untuk laporan ke wali kota dalam mencairkan anggaran. Kalau aplikasinya belum bisa terintegrasi antarperangkat daerah, setidaknya datanya terintegrasi satu sama lain,” jelasnya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Mulyono, menambahkan, dengan adanya inovasi Malang Satu Data ini akan menjadikan pendataan menjadi satu kesatuan data yang sangat strategis.

Pelatihan-perwakilan-perangkat-daerah-16cf29475511f51fc.jpg

Sebab, data merupakan pondasi kuat dalam sebuah kota untuk kesejahteraan masyarakat. Tidak bisa dianggap sebagai aksesoris semata, tetapi, lebih dari itu sebagai alat pengukur yang digunakan untuk menentukan kebijakan dan bisa ditampilkan lebih apik dan lengkap.

Baca Juga  Relokasi Pedagang Pasar Induk, Wali Kota Batu Terjunkan ASN hingga Kendaraan Gratis

Pelatihan-perwakilan-perangkat-daerah-38773776a1b3a96de.jpg

Hal ini pun menjadi satu langkah untuk menghindari adanya tumpang tindih dalam pendataan-pendataan antar PD di Pemkot Malang. 

“Sejak awal, tanpa adanya data maka tidak bisa bekerja. Terlihat remeh, tapi ketika Kota Malang sudah bisa melakukannya, saya pastikan tidak ada lagi masalah-masalah apalagi sampai adu data,” tandasnya.



Arifina Cahyati Firdausi