INDONESIAONLINE-Bupati Blitar Rini Syarifah mendapat apresiasi dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Apresiasi tersebut berupa Penghargaan Lencana Bakti Desa Pertama atas komitmen dan kerja keras dalam mendorong percepatan pembangunan desa di Kabupaten Blitar hingga mencapai status Desa Berkembang, Maju, dan Mandiri.

Informasi yang diterima INDONESIAONLINE, Bupati Blitar menerima penghargaan tersebut diwakili oleh Kepala Dinas Pemberdayaan dan Desa (PMD) Kabupaten Blitar Rully Wahyu Prasetyowanto dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI Abdul Halim Iskandar didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Penghargaan tersebut diserahkan saat kegiatan launching pendirian Lembaga Keuangan Mikro BUMDesma dan penandatanganan MoU dengan Kemenkes RI, Bakamla RI serta perjanjian kerjasama dengan Pangkoarmada II di KRI Makassar Markas Koarmada II Surabaya pada hari Kamis 27 Oktober 2022.

“Alhamdulilah, penghargaan Lencana Bakti Desa Pertama ini diserahkan langsung oleh Bapak Mendes PDDT, Ibu Bupati Blitar dinilai sukses melakukan pembinaan desa berkembang, maju dan mandiri,” kata Kepala Dinas PMD Kabupaten Blitar, Rully Wahyu Prasetyowanto.

Indikator dari diraihnya penghargaan ini adalah keberhasilan Bupati Blitar dalam mengembangkan kemajuan dan kemandirian desa. Dijelaskan Rully, pemutakhiran data indeks desa membangun (IDM) di tahun 2022, hasilnya sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh Kemendes PDTT disebutkan untuk Kabupaten Blitar ada peningkatan status desa di Kabupaten Blitar. Berdasarkan IDM, jumlah desa maju dan mandiri terus bertambah di tahun 2022 ini.

“Berdasarkan IDM ada peningkatan status desa di Kabupaten Blitar. Yang paling tinggi itu status mandiri, di tahun sebelumnya kita 10 desa, di pemutakhiran data tahun ini kita ada 42 desa. Begitu juga status desa yang maju, ini yang strata kedua, juga ada peningkatan. Dan yang ketiga desa berkembang atau strata paling bawah, di Kabupaten Blitar kini hanya ada 19 desa. Nah, artinya di Kabupaten Blitar ini jumlah desa maju dan mandiri terus bertambah. Sedang untuk desa tertinggal dan sangat tertinggal sudah tidak ada lagi di Kabupaten Blitar,” jlentrehnya.

Baca Juga  Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Resmi Dibuka! Ada 688 Posisi di 110 BUMN yang Ditawarkan

Prestasi yang diraih Bupati Blitar dilakukan dengan kerja keras dan kerja cerdas. Beragam program diluncurkan untuk membangun desa. Pembangunan meliputi seluruh sektor, mulai UMKM hingga desa wisata. Salah satu program itu yang kini masih berjalan adalah One Village One Product. Hasilnya sangat menggemberikan, terbaru Desa Wisata Semen dari Kecamatan Gandusari sukses meraih Juara Pertama Klasifikasi Desa Wisata Maju, sebuah predikat paling bergengsi dalam ajang ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) 2022.

“IDM adalah sebuah indeks yang dibangun dari indikator indeks ketahanan lingkungan, indeks ketahanan ekonomi dan indeks ketahanan sosial. Nah, desa wisata termasuk dalam indeks ini, bagaimana desa bisa mengoptimalkan sumberdaya yang dimilikinya,” jelas Rully.

Kerja keras Bupati Rini juga dibarengi dengan kerja cerdas dari Dinas PMD Kabupaten Blitar. Terkini,  Dinas PMD tengah gencar sosialisasi Smart Village untuk mewujudkan Desa Cerdas untuk mendukung terwujudnya Smart City di Kabupaten Blitar.

Lebih dalam Rully menyampaikan, membangun desa sama dengan membangun Indonesia. Dalam konsep ini desa harus menjadi subyek pembangunan. Sesuai dengan konsep ini, Dinas PMD melalui arahan Bupati Blitar hadir memberikan pembinaan dan pendampingan kepada seluruh desa di  Kabupaten Blitar.

Baca Juga  Pemkab Blitar dan Forkopimda Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

“Kami dari Pemkab Blitar melalui visi-misi dan arahan dari Ibu Bupati Blitar, salah satu yang kita lakukan adalah mengedepankan perencanaan pembangunan desa yang lebih optimal dan dapat bersinergi dengan pemerintahan di tingkat kabupaten. Dan tentunya dapat melaksanakan mewujudkan prioritas pembangunan nasional. Yang kemarin kita lakukan di bulan September kemarin, kami memberikan pendampingan ke perwakilan desa dari 22 kecamatan, agar apa? Ya agar perencanaan pembangunan desa lebih berkualitas, lebih optimal dan lebih baik,” jlentrehnya.

Selain pembinaan pemerintahan di tingkat desa, Dinas PMD juga memberikan pembinaan dan pendampingan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pembinaan yang dilakukan meliputi peningkatan kapasitas dan skema kerjasama. Dinas PMD juga membangun kawasan di beberapa desa dan optimalisasi peningkatan peran lembaga kemasyarakatan desa.

“Lembaga kemasyarakatan desa itu ada LPMD, Karang Taruna, Posyandu,  PKK, RT/RW. Semua kegiatan ini kita laksanakan sesuai dengan arahan dari  Ibu Bupati,” jelas Rully.

Dan terkini lanjut Rully, Dinas PMD juga tengah gencar sosialisasi Smart Village untuk mewujudkan Desa Cerdas dalam rangka mendukung program Smart City di Kabupaten Blitar. Lokus dari Smart Village ini di Kabupaten Blitar ada 30 desa.

“Program ini menjadi prioritas Ibu Bupati dan Pak Wabup. Dan sekarang sudah banyak desa-desa kita yang menerapkan Smart Village, seperti Desa Rejowinangun, Desa Wisata Semen dan juga desa-desa lainya,” pungkasnya.(Adv/Kmf)