JATIMTIMES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang memilih tidak melakukan relokasi pada 51 kios di Pasar Bululawang yang hangus terbakar pada Minggu (16/1/2022) dini hari lalu. Hal tersebut dilakukan karena pihak Pemkab Malang tidak ingin kerja dua kali dalam menangani Pasar Bululawang. Langkah yang bakal ditempuh Pemkab Malang adalah dengan melakukan renovasi.

Bupati Malang HM. Sanusi mengatakan segera melakukan identifikasi kerusakan jika tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim telah rampung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Tujuannya, agar perbaikan atau renovasi bisa segera dilakukan. 

“Kalau tim Labfor Polda Jawa Timur sudah menggelar olah TKP dan Police Line-nya sudah dicabut, segera kita akan mengidentifikasi kerusakan. Untuk kios yang rusak ringan dan sedang segera akan kita renovasi,” ujar Sanusi. 

Namun begitu, kios yang diketahui mengalami rusak berat kemungkinan masih akan dipertimbangkan untuk direlokasi sementara. Kemungkinannya, jika memang direlokasi, akan ditempatkan diantara depan area Kantor Kecamatan Bululawang atau di trotoar di kawasan jalan alternatif Pasar Bululawang. “Untuk dananya kita akan menggunakan dana gotong royong dari Pemerintah Kabupaten Malang, CSR dari pengusaha, dan pemilik kios sendiri,” bebernya.

Baca Juga  Pemerintah Tetapkan Vaksin Booster Jadi Syarat Perjalanan dan Masuk Mal, Ini Imbauan dari Luhut

Atas dasar itu, Pemerintah Kabupaten Malang berharap pedagang yang terdampak kebakaran bersabar terlebih dahulu untuk menunggu kepastian pelaksanaan renovasi. “Ya mungkin tidak sampai satu bulan pasca penyelidikan Labfor Polda Jawa Timur renovasi sudah selesai,” jelas Sanusi.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Agung Purwanto juga mengatakan hal senada. Yakni bahwa relokasi bisa membuat dua kali kerja dan juga dua kali biaya. Dan sebagai konsekwensinya, Agung menjelaskan bahwa proses renovasi yang harus dipercepat. 

“Ya itu nanti nunggu perhitungan dari (Dinas) Cipta Karya. Kalau Cipta Karya mungkin bergeraknya akhir minggu ini untuk menghitung ya. Sesuai perintah Bupati dan Pak Sekda,” ujar Agung. 

Baca Juga  Sektor Pajak Masih Jadi Andalan Bapenda untuk Sumbang PAD

Sementara terkait anggaran yang rencananya akan digunakan adalah memang diupayakan untuk didapat dari anggaran gotong royong. Sebab dengan cara tersebut, proses penanganan Pasar Bululawang pasca kebakaran dinilai bisa lebih cepat.

“Karena Pak Bupati ini kan semangatnya gotong royong, jadi memang untuk mempercepat. Karena kalau nunggu anggaran PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) kan nunggu lagi, anggaran dari (Pemerintah) Pusat juga harus pengajuan lagi, kan lama,” terang Agung.

Sedangkan Agung menjelaskan, pihaknya juga tidak boleh sembarangan untuk menggunakan anggaran belanja tak terduga (BTT) yang ada di Pemkab Malang. Menurutnya, untuk penggunaan anggaran BTT masih harus dikaji terlebih dahulu. “Itu (BTT) kan harus dikaji oleh pihak yang terkait, apakah ini masuk di dalam sana atau enggak, kalau enggak masuk bisa-bisa malah jadi temuan. Itu makanya harus hati-hati kalau mau pakai BTT,” pungkas Agung. 



Riski Wijaya