INDONESIAONLINE – Wali Kota Malang Sutiaji menegaskan, median jalan yang berada di sekitaran Kayutangan dibongkar untuk keperluan uji coba skema jalan satu arah di sepanjang Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Kota Malang. 

“Sudah itu kan memang harus (dibongkar), rekomendasi dari forum lalu lintas itu harus dilakukan pembongkaran. Kemarin mungkin ada miss, yaa namanya uji coba,” tegas Sutiaji kepada JatimTIMES.com, Kamis (12/1/2023). 

Disinggung mengenai kondisi median jalan di Jalan Semeru yang sempat viral karena dilakukan pembongkaran, namun kembali dipasang oleh petugas, Sutiaji mengatakan, bahwa median jalan tersebut tetap dibongkar. 

“Tetap dibongkar, kan efektif tidaknya itu dilihat dari timur ke barat,” ujar Sutiaji. 

Baca Juga  'Bapenda Menyapa' Temui dan Layani Wajib Pajak di Desa Mulyoagung Dau

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang itu mengatakan, bahwa keputusan rencana uji coba penerapan skema jalan satu arah di kawasan Kayutangan bukan keputusannya sepihak dari Pemkot Malang. 

Di mana keputusan uji coba skema jalan satu arah tersebut merupakan keputusan bersama di Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Kota Malang, yang di dalamnya terdiri dari Dinas Perhubungan Kota Malang, Polresta Malang Kota, Kodim 0833/Kota Malang, hingga akademisi. 

“Itu rekomendasi forum lalu lintas, nanti kita sosialisasikan dulu. Mohon maaf ini harus diikuti dulu lah. Jadi semuanya ini adalah untuk kepentingan masyarakat banyak bukan kepentingan perseorangan, kelompok, nggak. Tapi di uji coba dulu,” tegas Sutiaji. 

Baca Juga  Wali Kota Kediri Tekankan Anak Yatim Tidak Boleh Putus Sekolah

Pihaknya menyebut, untuk rencana uji coba penerapan skema jalan satu arah akan diberlakukan pada 23 Januari 2023 dan berlaku selama tiga bulan. Namun, selama tiga bulan berjalan, akan ada evaluasi secara bertahap dari FLLAJ terkait efektivitas mengurai kemacetan di kawasan tersebut. 

Sementara itu, Alumnus UIN Maliki Malang (dulunya IAIN Malang) ini menjelaskan, dalam upaya mengurai kemacetan di Kota Malang, terdapat dua cara yang dapat dilakukan secara bersama-sama. 

“Jadi Kota Malang itu kalau untuk mengurai kemacetan itu dua cara, satu infrastruktur yang kedua rekayasa. Jadi manajemen rekayasa, kita belum tau efektif tidak, ya di coba dulu,” tandas Sutiaji.