JATIMTIMES – Munculnya varian baru Covid-19 Omicron menjadikan kewaspadaan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Virus yang pertama kali muncul di Afrika sejak 9 November 2021 ini bahkan telah ditetapkan WHO menjadi varian yang paling meresahkan atau VOC (variant of concerns).

Dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemkot) Malang juga turut waspada. Seiring dengan penanganan Covid-19 yang sudah signifikan, penguatan di tiap wilayah dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, di Kota Malang tidak ditemui adanya kasus Covid-19 varian baru Omicron. Karenanya, masyarakat tetap diimbau untuk taat protokol kesehatan (prokes).

Mengingat, berkaitan dengan pencegahan keluar masuk warga negara asing (WNA) dari beberapa negara yang terjangkit berada pada pengawasan Imigrasi.

Baca Juga  Pemkab Lamongan Tetapkan 5 Rancangan Prioritas Program Pembangunan Tahun 2023

“Di Kota Malang tidak ada kasus. Antisipasi sama dengan penanganan Covid-19 pada umumnya. Karena kita tidak mungkin melakukan beberapa tindakan yang ada di bandara, kalau Imigrasi kan bisa. Jadi yang perlu diwaspadai adalah riwayat perjalanan, di beberapa negara, Afrika selatan, Hongkong dan Israil,” ujarnya. 

Pencegahan yang paling disarankan, yakni penerapan protokol kesehatan (prokes) yang tak boleh lengah. Dalam hal ini, menurut Husnul, penguatan di wilayah melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro juga terus dioptimalkan.

Penguatan ini guna memantau keluar masuknya warga, apakah ditemui warga yang dari negara lain atau tidak. Di samping itu, pemakaian masker dan menjaga jarak hingga penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tetap menjadi hal yang diharuskan.

Baca Juga  Adopsi dari Badung, Kota Batu Bakal Miliki Mal Pelayanan Publik di Balai Kota Among Tani

“Mengedepankan prokes itu pasti, kemudian PPKM Mikro dikuatkan. Jadi, keluar masuk dari RT RW jelas siapa, ini diperkuat lagi. Untuk meminimalisir masuknya varian baru yang paling efektif memang adalah PPKM berbasis mikro ini,” tandasnya.

Sebagai informasi, varian baru Covid-19 Omicron ini dikategorikan yang tertinggi dalam menyebarkan penularan, gejala penyakit, risiko menginfeksi ulang, dan mempengaruhi kinerja vaksin. Sebelum Omicron, varian virus lain yang juga cepat menyebar yaitu Alpha, Beta, Gamma dan Delta masuk ke dalam kategori ini.



Arifina Cahyati Firdausi