Pemkab Malang Luncurkan Program Sekolah Plus Ngaji

Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto di acara Bimtek Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI), Selasa (27/2/2024) (al/IO)

INDONESIAONLINE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mencanangkan program Sekolah Plus Ngaji untuk mewujudkan budaya religius di lingkungan sekolah. Program ini ditujukan bagi kalangan pelajar, khususnya siswa Sekolah Dasar (SD).

Pencanangan dilakukan melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) Kabupaten Malang, Selasa (27/2/2024) dengan tema “Membangun Budaya Religius di Sekolah dengan Penerapan Sekolah Plus Ngaji”. Direncanakan bimtek berlangsung selama dua hari, Selasa (27/2/2024) hingga Rabu (28/2/2024).

Wakil Bupati (Wabup) Malang Didik Gatot Subroto dalam kesempatan tersebut mengatakan, bimtek diinisiasi oleh Dinas Pendidikan (Dispendik Kabupaten Malang) bersama dengan Kemenag.

“Ini kaitannya dengan peningkatan pendalaman rohani, religinya anak-anak (pelajar) melalui penerapan sekolah plus ngaji,” ucap Didik.

Didik juga menjelaskan, program ini akan segera direalisasikan setelah pelaksanaan Bimtek dan kesiapan di sekolah-sekolah.

“Hari ini sedang kita lakukan bimtek, setelah bimtek baru kita launching. Tidak harus semuanya, dimulai dari (sekolah) yang sudah siap dulu,” tuturnya.

Penerapan Program

Program Sekolah Plus Ngaji akan diterapkan seperti program tambahan belajar, setelah atau di tengah proses kegiatan belajar mengajar.

“Caranya ini semi full day, sehingga nanti anak-anak ini setelah sekolah sampai jam 13.00 WIB diberikan waktu istirahat bersama. Termasuk juga melaksanakan program edaran yang disampaikan Pak Bupati (Malang) yaitu salat berjamaah,” ucap Didik.

Setelah salat berjamaah dan makan siang, program sekolah plus ngaji akan diterapkan. “Salat berjamaah, istirahat sejenak, dan inikan kebetulan ada program makan siang yang nantinya akan dilaksanakan oleh Pak Jokowi. Setelah makan siang yang menjadi bagian istirahat dilanjutkan dengan ngaji yang akan diberikan kepada anak-anak didik, khususnya yang muslim,” imbuhnya.

Didik berharap, program ini bisa menjadi teladan bagi seluruh sekolah di Kabupaten Malang, baik negeri maupun swasta.

“Kalau ini bisa berlangsung dengan baik dan ini dilakukan dengan sepenuh hati, harapan kami ini menjadi role model, menjadi kearifan lokal yang ada di Kabupaten Malang,” tuturnya.

Didik menambahkan, program ini diharapkan dapat meningkatkan minat bersekolah di sekolah negeri. “Bagaimana ini bisa dijalankan di Kabupaten Malang. Maka Insya Allah ini (penerapan sekolah plus ngaji) juga diharapkan bisa memikat kemauan orang tua wali dalam menyekolahkan putra putrinya di sekolah-sekolah negeri yang kita miliki,” pungkas Didik (al/dnv).

pemkab malangsekolah plus ngajiwabup malang