INDONESIAONLINE– Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menyelenggarakan konferensi internasional Psychology & Flourishing Humanity 2022 dengan tema “Living a Beautiful and Holistic Life in Humankind Atmosphere”, (22/9/2022).

Konferensi Internasional itu dihadiri oleh pembicara dari  dari kampus didunia, seperti Dr Waheeda Khan Sr Advisor & Professor, Faculty of Behavioral Sciences Shree Guru Gobind Singh Tricentenary University, India; Prof Aaron Jarden, Associate Professor, Centre for Positive Psychology, University of Melbourne, Australia.

Kemudian, Prof Gavin Brent Sullivan, Prof of Soc Psyc Int Psychoanalytic Uni Berlin & CTPSR Coventry University, United Kingdom dan Prof Dr Zainuddin Bin Hassan,  Education & Social Sciences Faculty of Education Universiti Teknologi Malaysia Skudai. Serta termasuk juga pemateri dari Indonesia, yakni Dr Nurlaila Effendy M Psi  dari Widya Mandala Catholic University dan Prof Kwartarini Wahyu Yuniarti Professor in Cross cultural health & clinical psychology, Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca Juga  Beri Arahan Pada Dosen, Rektor UIN Malang Tekankan Poin Penting Ini

Rektor UIN Maliki Malang, Prof Dr M Zainuddin MA, dalam sambutannya menyampaikan, menjadi universitas yang bereputasi, tentu tidak mudah dan membutuhkan pengembangan dari berbagai aspek. Kegiatan konferensi internasional ini juga merupakan salah satu agenda untuk meningkatkan pengetahuan dan membangun kerjasama nasional dan internasional.

“Sesuai dengan visi universitas, yaitu terwujudnya pendidikan tinggi yang integratif dalam memadukan ilmu pengetahuan dan Islam yang bereputasi internasional,” jelasnya.

Untuk itu, UIN Malang memberikan akses pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat dan menyediakan sumber daya manusia yang terdidik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, tentu juga menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi secara integratif yang berkualitas.

“Kegiatan ini juga merupakan salah satu kegiatan dari tri dharma yaitu “konferensi internasional bertema Living a Beautiful and Holistic Life in Humankind Atmosphere,” terangnya.

Saat ini adalah masa transisi dari masa pandemi ke masa normal baru. Dan pandemi ini mengajarkan banyak hal tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik, kesabaran, dan kesehatan mental. Hal ini juga selaras dengan pengertian the notion of Flourish good mental health.

Baca Juga  10 Hal Ini Bikin Kualitas Pendidikan Finlandia Nomor 1 di Dunia

Pengertian Flourish good mental health, adalah suatu kondisi ketika pikiran manusia dalam keadaan tenang dan tentram menjalani kehidupan yang indah dan holistik. Hal itu, tentu jika seseorang memiliki mental yang sehat, maka ia akan mampu menjalin hubungan yang positif dengan orang lain.

“Kesehatan mental mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak. Apalagi dari data lebih dari 450 juta orang menderita gangguan kejiwaan,” paparnya.

Menurut WHO, lanjut Rektor, pada tahun 2020, depresi akan menjadi beban penyakit terbesar kedua di dunia. Ini seperti yang dinyatakan Murray & Lopez, 1996. Beban global kesehatan mental akan jauh melebihi kapasitas medis negara maju dan berkembang.

“Untuk itu, mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, dalam berbagai aspek,” pungkasnya.