INDONESIAONLINE – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang terus mendorong mahasiswanya meningkatkan wawasan dalam bidang pengetahuan politik dan hukum. Salah satunya dengan menghelat seminar nasional mengambil tema Rekonstruksi Demokrasi Serta Pro-Kontra Kampanye Pemilu Tahun 2024 di lingkungan sivitas akademika UIN Maliki (14/10/2022).

Kegiatan yang diinisiasi oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa(Dema) UIN Maliki Malang ini menghadirkan dua tokoh yang cukup familiar dan berkompeten di bidang politik dan hukum. Keduanya yakni, Komisioner Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur Muhammad Arbayanto dan Prof Saifullah SH MHum, pakar hukum tata negara sekaligus guru besar UIN Maliki Malang.

Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerja Sama (Kabiro AAKK) UIN Maliki Dr Barnoto MPdI menyampaikan, agenda seperti ini merupakan agenda yang penting. Selain menjadi ajang silaturahmi, kegiatan ini tentu akan menambah wawasan atau pengetahuan mahasiswa lebih luas.

Baca Juga  Kini Miliki 61 Guru Besar, Ini Penelitian 2 GB UIN Maliki Malang

“Apalagi nanti berkaitan dengan adanya kampanye yang masuk di kampus pada Pemilu  2024. Itu tidak ada sebelumnya di Pemilu 2019 yang lalu,” ucapnya.

Tema yang diambil, menurut Barnoto, memang sangat relevan dengan kondisi saat ini. Terlebih, tak lama lagi akan digelar Pemilu 2024. Sehingga, hal ini tentu akan  semakin memberikan pencerahan dan pemahaman terhadap dinamika yang ada.

Barmoto berpesan, pembahasan terkait demokrasi yang ada di Indonesia tetap berpedoman pada asas Pancasila dan agama serta tidak keluar dari ruang lingkup aturan dan undang-undang yang berlaku.

“Apabila ada tanggapan perihal rekonstruksi demokrasi seperti tema seminar kali ini, maka sampaikanlah ide, gagasan dan pemikiran Anda semua secara konsisten penuh kesantunan dan pastinya tidak keluar dari koridor aturan yang berlaku di Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga  Fakultas Syariah UIN Malang Tingkatkan Kualitas Akademik via Workshop Evaluasi Pembelajaran

Sementara, kegiatan yang berlangsung secara offline ini tidak hanya dihadiri oleh sivitas akademika UIN Maliki Malang, namun juga para tamu undangan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, baik  negeri maupun swasta, di Malang Raya, khususnya bagi mereka yang sedang menempuh studi di bidang politik dan hukum.